Hasil Olah TKP di KMN Calvin 02, Petugas Temukan Proyektil

0
Petugas Inafis Polres Merauke mengecek bekas peluru yang menyasar di KMN Calvin 02

Petugas Inafis Polres Merauke mengecek bekas peluru yang menyasar di KMN Calvin 02

Merauke, PSP –  Tim Inafis Polres Merauke langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di atas KMN Calvin 02 yang diduga ditembaki tentara Papua Nugini usai tiba di Pelabuhan Perikanan Nusantara, Selasa (23/8). Pasalnya, dalam insiden penembakan itu, nahkoda kapal bernama Sugeng, turut menjadi korban dan meninggal dunia.

Kapolres Merauke, AKBP Sandi Sultan,S.IK  mengemukakan dalam dalam olah TKP yang dilakukan didapati bahwa penembakan itu dilakukan lebih dari 10 kali dari berbagai tempat. Tembakan mulai dari samping kiri, kanan dan depan. Petugas juga menemukan proyektil peluru di dalam kapal KMN Calvin 02. Petugas juga mengecek kerusakan pad bagian kapal akibat terkena peluru panas dari sekelompok yang diduga tentara PNG.

“Nahkoda KM Calvin 02 atas nama Sugeng tertembak dari bagian belakang tembus pipi sebelah kenan. Dia kena tembakan saat berada di ruang kemudi,” beber Kapolres di kantor Bupati, kemarin.

Hingga saat ini tim inafis masih sedang merangkumkan semua hasil dari olah TKP. Sementara delapan anak buah kapal (ABK) hingga saat ini belum bisa dimintai keterangan, karena masih dalam perawatan dan penanganan kesehatan, karena sudah pasti mengalami gangguan psikologi.

“Harapan kita  semoga mereka cepat pulih,” ucapnya.

Berkaca dari kejadian ini, Kapolres juga mengimbau agar para  nelayan agar lebih memperhatikan batas- batas wilayah perbatasan RI dan PNG dan mengikuti aturan dari pemerintah. “Kita juga tadi sudah bicarakan langkah-langkah yang diambil bersama unsur Muspida,” tandasnya.

Seperti diketahui, penembakan yang terhadap KM Calvin 02 ,  terjadi  perairan Papua New Guinea/PNG Senin (22/8) sekira pukul 13.00 WIT. Nataniel, salah satu ABK  menyebut tembakan itu bertubi-tubi hingga membuat semua kru panik dan lari ke kamar mesin untuk bersembunyi. Setelah rombongan yang diduga tenatra PNG itu meninggalkan mereka, salah satu ABK mengambil alih kemudi. Namun, sebelum itu, mereka terlebih dahulu mengurus jenazah nahkoda dan langsung membawa kapal berlayar menuju Merauke (Indonesia,red).[FHS-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *