Anggota TNI Ini Nyatakan Puas dengan Layanan di Rumah Sakit
Mappi, Jamkesnews – BPJS Kesehatan telah menyelenggarakan Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sejak tahun 2014. Bersamaan dengan penyelenggaraan Program JKN-KIS tersebut, Tentara Nasional Indonesia (TNI) secara otomatis beralih menjadi peserta. Salah seorang TNI Angkatan Darat, Nasim (39) telah menjadi peserta JKN-KIS segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) bersama dengan keluarganya yakni istri dan dua orang anaknya. Menurutnya, beralihnya pengelolaan jaminan kesehatan TNI ke Program JKN-KIS menjadi salah satu bukti tidak adanya perbedaan mendapatkan jaminan kesehatan sesuai dengan yang diamanahkan undang-undang.
“Sebetulnya saya juga ikut senang dengan beralihnya pengelolaan manfaat jaminan kesehatan anggota TNI ke JKN-KIS, sebab ketika ingin mendapatkan jaminan kesehatan, saya bisa langsung mendapatkan pelayanan kesehatan di mana saja dan kapan saja ketika dibutuhkan. Dulunya, ketika ingin berobat harus ke klinik TNI ataupun menggunakan sistem reimbursement. Meskipun akan digantikan tetapi butuh modal dulu untuk membiayai pelayanan kesehatan pada saat itu,” ucapnya, Kamis (30/12).
Dengan kondisi yang dialaminya saat ini, Nasim mengaku cukup puas dengan pelayanan kesehatan yang didapatkanny. Ia pun menceritakan kondisi terakhirnya sebelum dilarikan ke Rumah Sakit Mappi karena kondisi kesehatannya.
“Pada saat itu, saya lagi mendapatkan tugas dari kesatuan untuk mengkoordinir suatu pengerjaan. Malamnya saya sudah merasakan demam serta menggigil namun setelah mendapatkan obat dari klinik TNI, kondisi saya sudah mulai membaik. Saya pikirinya ini tidak apa-apa, namun setelah menjalankan tugas saya merasa mual, sakit kepala, menggigil dan mulai tidak bisa beraktifitas dengan baik. Karena kondisi yang semakin kurang bagus, akhirnya saya dibawa ke Rumah Sakit Mappi agar mendapatkan pelayanan kesehatan,” cerita Nasim.
Pria yang bertugas di kesatuan TNI-Kodim 1707 Mappi ini merasakan kepuasan pemberian layanan kesehatan yang diberikan. Baginya, pelayanan yang diberikan oleh petugas Rumah Sakit Mappi sangat professional.
“Ketika dibawa ke rumah sakit, saya masih bisa merasakan pelayanan yang diberikan. Setibanya diruang unit gawat darurat perawat langsung menghampiri, dokter segera memeriksa dan yang lainnya mempersiapkan kebutuhan tindakan medis. Setelah diobservasi kurang lebih delapan jam, dokter memeriksa kembali dan syukurnya tidak ada kondisi yang mengkhawatirkan. Karena masih demam, akhirnya saya dibawa keruang perawatan rawat inap untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ungkapnya. (TR/ar)