26 Juli 2024

Anak-Anak Pecandu Lem Aibon Sulit Disembuhkan

0

Kepala Seksi Rehabilitasi, Dinas Sosial Merauke, Siska Tandung

Merauke, PSP – Kepala Seksi Rehabiliatsi Sosial, Tuna Susila, Dan Perdagangan Orang, Dinas Sosial Kabupaten Merauke, Siska Tandung mengungkapkan bahwa tidak mudah merehabilitasi anak-anak pecandu lem aibon.

Menurutnya, meski pemerintah telah berupaya merehabilitasi dengan tempat dan metode yang khusus, namun sebagian anak-anak pencandu lem aibon sulit untuk disembuhkan kembali.  

“Kecenderungan terhadap lem itu susah dilepaskan. Karena pada saat hari pertama oke dia bisa, tapi pada saat hari kedua, mereka mengamuk, kaca-kaca mereka lempar, berkelahi dengan temannya, cakar-cakaran dengan temannya, lemari-lemari mereka kasih hancur, sepatu-sepatu baju yang kita kasih itu takaruan.  Karena kita tidak izinkan mereka keluar,” katanya di ruang kerjanya, Kamis (16/12).

Siska menambahkan, dalam merehabilitasi, pihaknya telah melibatkan beberapa instansi, seperti Dinas Kesehatan, Satpol, Dinas Pendidikan, Dispora, Pemerhati anak, Tokoh Agama, masing-masing diberi waktu dan jadwal pendampingan.

“Mereka di asrama marind yang ada di Kelapa Lima (Aspuma), disana didampingi 4 pendamping, yang stay dua pendamping, dan dua lagi yang sifatnya datang pagi sampai jam 7 malam mereka pulang,” tambahnya.

Selain itu, tujuan dilakukannya pra-rehabilitasikan adalah agar anak-anak bisa kembali bersekolah. Namun, menurutnya hal tersebut tidak mudah untuk dilakukan. “Mereka semua dari 40 anak, boleh dikatakan belum bisa total untuk berhenti menggunakan lem. Karena tingkat ketergantungannya bervariasi, antara anak satu dengan anak yang lainnya,” pungkasnya. [WEND-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *