SD Inpres Mopah Baru Tetap Laksanakan KMB Tatap Muka

Purwanto, S. Pd
Merauke, PSP – Sesuai dengan surat edaran dari Dinas Pendidikan kabupaten Merauke, SD Inpres Mopah Baru memilih melakukan pembelajaran tatap muka terbatas dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Kepala SD Inpres Mopah Baru, Purwanto, S.Pd mengatakan, pembelajaran tatap muka terbatas telah berlangsung sejak tanggal 29 Juli lalu.
“ Kita mulai pembelajaran dari tanggal 29 Juli 2020, seharusnya kan tanggal 13 Juli 2020 pembukaan, tetapi karena kita punya alat pengecekan suhu dan yang lainnya belum lengkap, jadi kami putuskan mundur,” kata Purwanto saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu, (5/8).
Dalam prosesnya, setiap rombel dibagi menjadi tiga kelas, dengan masing-masing kelas maksimal 15 murid. Dan di dalam kelas pun diberlakukan jaga jarak.
“ Satu ruangan itu maksimal 15 murid, supaya kita punya murid ini semuanya dapat mengikuti pembelajaran, kita lakukan pembagian kelas. Setiap tingkatan kita ada 2 Rombel, masing-masing rombel itu kita bagi menjadi 3 kelas,” tutur Purwanto.
Untuk jadwal pembelajaran, lanjutnya, dalam satu minggu, setiap tingkatan kelas akan melakukan pembelajaran tatap muka terbatas sebanyak 2 hari dari mulai pukul 08.00 Wit-09.30 Wit.
“ Jadwal yang sudah kita pakai adalah senin-selasa untuk kelas 1 dan 2, rabu-kamis untuk 3 dan 4, dan jumat-sabtu untuk kelas 5 dan 6. Sehingga dalam satu hari kita lakukan pembelajaran tatap muka sebanyak 12 kelas,” lanjutnya.
Pihaknya juga telah melakukan sosialisasi kepada para orang tua murid tentang pembelajaran yang akan dilakukan. Dalam sosialisasi tersebut, ada beberapa pilihan pembelajaran, dan kebanyakan orang tua memilih pembelajaran tatap muka terbatas tersebut.
“ Sebelum kita mengadakan pembelajaran tatap muka terbatas, kita sudah bagi surat pernyataan kepada orang tua. Di dalamnya tertera orang tua menyetujui anaknya mengikuti pembelajaran,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan, untuk saat ini proses pembelajaran belum menerapkan absen bagi murid, mengingat kondisi saat ini, sehingga jika ada murid yang sedang sakit ataupun tidak enak badan, sebaiknya murid tersebut tidak perlu mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas hingga kondisinya membaik.
“ Terus untuk absen itu belum kita laksanakan, artinya tingkat kehadiran yang tadinya semaksimal mungkin murid harus hadir, dengan kondisi saat ini kita tidak memaksa orang tua untuk anaknya tetap mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah,” pungkasnya.[CR22-NAL]