Memiliki Sifat Jognosis, Penanganan Kasus Flu Burung Harus Konsentrasi
Merauke, PSP – Penanganan kasus flu burung di Merauke diharapkan dilakukan secara konsentrasi oleh semua pihak. Terlebih khusus pihak otoritas yang berwenang dalam hal ini Dinas Peternakan Kabupaten Merauke.
Wabah flu burung yang dilaporkan mematikan kurang lebih 168 ribu ekor ayam, dinilai akan cepat menular.
Apalagi, penyakit melalui virus ini, dapat tertular baik dari hewan ke manusia maupun dari manusia ke hewan.
“Virus flu burung sangat cepat sekali menular, sehingga kita harus konsentrasi karena penyakit ini sifatnya jognosis yang artinya adalah penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia maupun dari manusia ke hewan,” tegas Kepala Subsie Yanops Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Merauke, drh. Yunetta Putri Arios lusa lalu.
Efeknya adalah, lanjutnya, penyakit flu burung akan memakan korban yakni ayam sedangkan ke manusia akan terjadi flu, sesak nafas.
“Namun tidak akan ada kasus kematian pada manusia disebabkan flu burung. Tapi ini berbahaya , karena sangat berdampak ke perekonomian dan kepada kesehatan manusianya,” tutur dokter
Dikatakan, masyarakat bisa langsung melihat ayam yang diperjual belikan di pasar, bahwa ayam yang terkena flu burung secara fisik akan sangat tampak dengan tekstur daging yang begitu pucat.
Kendati begitu, dokter menyampaikan, peternak ayam di Merauke diyakini peternak yang sangat bertanggung jawab.
“Peternak di Merauke adalah peternak yang sangat bertanggung jawab , tidak mungkin mereka menjual ayam yang sakit. Sebab secara fisik ayam yang mati karena flu burung sangat kelihatan. Fisiknya akan kelihatan sangat pucat. Jadi jangan khawatir untuk memakan ayam, tetapi harus tetap memperhatikan kondisi ayam,” pesan dokter.
Dikatakan dia, karantina juga memastikan dengan adanya wabah flu burung dengan jumlah kematian terkonfirmasi sebanyak 168 ribu, ayam yang dikirim keluar daerah bebas dari flu burung. “Jadi kami juga memastikan ayam yang didistrubusikan keluar daerah, bebas dari flu burung. Kami menjamin itu, karena kirimnya lewat karantina,” tandasnya. [ERS-NAL]