Sempat Terjadi Insiden, KM Sabuk Nusantara 47 Belum bisa Sandar di Pelabuhan Kepi

Bambang Sigit,SE
Merauke, PSP – Akibat belum adanya jaminan keamanan, Kapal milik PT. Pelayaran Indonesia KM. Sabuk Nusantara 47 belum bisa bersandar di Pelabuhan Misi, Kepi, Kabupaten Mappi. Persoalan belum adanya jaminan keamanan bermula dari adanya insiden antara masyarakat dan Crew KM Sabuk Nusantara 47 beberapa waktu lalu. Akibat insiden tersebut, akhirnya kapal milik PT Pelni itu berlabuh di Pelabuhan Mur.
Kepada Papua Selatan Pos, kepala Pelni cabang Merauke, Bambang Sigit menceritakan kronologis kejadiannya. Ia menceritakan pada 4 April 2020 lalu, saat kapal KM. Sabuk Nusantara 47 memasuki perairan Kepi, kapal diserang oleh sekelompok orang. Penyerangan itu dilakukan karena mereka menuduh bahwa kapal KM. Sabuk Nusantara 47 telah menabrak kapal milik masyarakat.
“Itu terjadi pada KM Sabuk Nusantra 47, peristiwanya sebelum masa covid-19. Dimana saat kita berlayar kesana dengan beberapa penumpang dan membawa logistik. Ditengah perjalanan mereka berupaya untuk menghadang dengan alasan bahwa kapal kami telah menyenggol kapal atau menengelamkan ketinting mereka. Dengan bukti-bukti yang disampaikan, mereka meminta tuntutan beberapa nominal uang. Namun setelah negosiasi dengan kapolsek pelabuhan kepi, ternyata mereka tidak bisa menunjukan bukti-bukti bahwa kapal kami menenggelamkan dan menghilangkan beberapa barang mereka,” kata Sigit saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (25/6/2020).
Setelah sampai di Merauke, Lanjut Sigit, pihaknya kemudian menyampaikan permasalan tersebut kepada KSOP dengan dasar berita acara nahkoda. Selain itu, menurut Sigit hingga saat ini berdasarkan laporan dan komunikasi yang telah dilakukan, belum ada respon dari pemerintah kabupaten Mappi untuk bisa memberi jaminan keamanan jika kapal kembali masuk. Sehingga, Pelni memutuskan untuk sementara waktu tidak memasuki pelabuhan Kepi.
“Sampai saat ini kami belum mendapat jaminan keamanan dari Kepi. Oleh sebab itu, maka sebelum kapal berangkat kita menyurat ke pusat untuk mendeviasikan Sabuk Nusantara 47 ke Keppi, sampai mendapat jaminan keamanan dari pemerintah keppi. Jadi nanti distribusi barang itu cukup sampai di Mur. Sedangkan Kepi kita lewati ke pelabuhan berikutnya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan Merauke, Turky R.K Sully, SH, mengatakan pihaknya sedang bernegosiasi dan meminta kebijakan kepada beberapa pihak dalam memperoleh jalan kelaur. Pasalnya, pasca adanya terror, sampai saat ini KM Sabuk Nusantara belum juga beroperasi untuk membawa logistik.
“Khusus Pelni yang Sabuk Nusantara kemarin terjadi insiden, artinya ada beberapa masyarakat yang teror ke kapal, dan kemudian kami laporkan. Kami juga sedang bernegosiasi dengan pemerintah daerah, karena terkait dengan kebutuhan logistik yang sudah sangat susah, dan sampai saat ini belum ada respon,” kata Turky beberapa waktu lalu.
Turky menambahkan, sebagai bentuk pengamanan, pihaknya telah berkordinasi dengan TNI AL untuk bisa memberi pengamanan saat kapal kembali berlayar
“Karena mendasaknya kebutuhan logistik dipedalaman, maka kami kemarin sudah berkordinasi dengan TNI AL untuk bisa mengawal. Sehingga nantinya kita bisa mengirim logistik lagi,” ujarnya. [WEND-NAL]