Judi Sabung Ayam, Sekelompok Warga Diberi Surat Peringatan
Merauke, PSP – Polisi Sektor Kurik berikan surat peringatan bagi warga kampung Candra Jaya Distirk Kurik yang kedapatan melakukan judi dengan menggunakan sabung ayam. Pasalnya, aktifitas judi ini bukan kali pertama dan selalu menganggu masyarakat yang lain.
Kepala Polesek Kurik, Iptu Gatot Supriadi mengatakan bahwa pengrebekan yang dilakukan oleh anggotanya sebelumnya telah bocor. Sehingga, saat anggotanya tiba di lokasi, para pelaku telah bubar. Menurutnya hanya meninggalkan bekas ceceran air dan pemilik rumah tempat dilakukannya sabung ayam.
Gatot menambahkan, karena tidak ditemukan bukti otentik dan kepolisian tidak memergoki secara langsung, maka kepolisian hanya memberikan surat pernyatan kepada pemilik rumah agar tidak mengulangi perbuatannya.
“Berdasarkan laporan dan didapati ada judi sabung ayam. Namun, karena mengetahui adanya anggota kami yang akan datang, mereka langsung bubar dan yang ada tinggal yang punya rumah, dsitu hanya ada air-air yang teramburan. Yang penting tadi yang punya rumah sudah saya panggil dan sudah saya suruh buat surat pernyataan, dan nanti kalau diulang dua kali tidak ada ampun,” ujar Gatot melalui sambungan telefon, Rabu (27/5/2020).
Menurutnya, berdasarkan informasi dari pemilik rumah yang juga merupakan salah satu pelaku, ada sekitar 15 orang yang terlibat dalam sabung ayam “Yang punya rumah mengakui, katanya yang terlibat ada 15 orang,” ujarnya.
Gatot menegasakan, jika nantinya dengan surat peringatan ini para pelaku masih mengulagi perbuatannya, maka selanjutnya ia akan mengambil langkah tegas. “Yang penting saya kan pertama itu preventif dulu, kalau nanti dia tidak mau dengar maka nanti akan langsung penindakan,” ujarnya.
Selain itu, nantinya, anggotanya akan bekerja sama dengan masyarakat lainnya untuk bisa memberikan informasi jika ada yang melakukan sabung ayam. “Kita akan gunakan preman yang bisa bekerja sama dengan aparat untuk kita jadikan jaringan, supaya kalau ada yang melakukan lagi, ada yang bisa memberikan informasi. Kemudian anggota kami juga akan menggunakan pakaian preman, karena kalau pakai pakaian dinas mereka sudah akan tahu dari jarak jauh dan akan bubar, jadi akan menyulitkan barang buktinya,” pungkasnya. [WEND-NAL]