Seminari Pastor Bonus Buka Pendaftaran Siswa Baru

Gereja katedral merauke
Merauke, PSP – Seminari Menengah Pastor Bonus Keuskupan Agung Merauke saat ini membuka pendaftaran siswa baru untuk tahun ajaran 2020/2021. Pendaftaran telah dibuka sejak 1 Mei dan akan berakhir pada tanggal 30 Juli 2020. Semetara untuk pelaksanan tes akan dilaksanakan pada tanggal 13 -15 Juli 2020.
Rektor Seminari Menengah Pastor Bonus Keuskupan Agung Merauke, Pastor Fransiskus Luan, Pr mengatakan pendaftaran siswa baru ini dibuka untuk lulusan SMP sederajat. Setelah diterima, para siswa akan menjalani Kelas Persiapan Pertama (KPP) selama satu tahun dan pada tahun berikutnya akan dilanjutkan dengan pendidikan Sekolah Menangah Atas (SMA)
Untuk itu, bagi Orang Muda Katolik (OMK) yang merasa terpanggil untuk menjadi imam (pastor) bisa langsung mendaftarkan dirinya ke Seminari Menengah Pastor Bonus Keuskupan Agung Merauke.
“Tapi sebenarnya kami selalu buka pendaftaran sepanjang tahun, karena ada ruang untuk pembinaan perorangan. Nanti baru akan masuknya pada tahun ajaran baru,” kata Pastor Fransiskus kepada Papua Selatan Pos saat ditemui di Seminari Pastor Bonus Keuskupan Agung Merauke, Senin (4/5).
Dia mengatakan ada beberapa persayaratan yang harus dipenuhi untuk masuk ke seminari. Persyaratan utama adalah calon seminaris adalah seorang laki-laki katolik lulusan SMP yang sehat jasmani dan rohani. Selain itu, calon seminaris harus menyerahkan surat keterangan dari pastor paroki, surat persetujuan dari orangtua yang ditulis tangan, surat lamaran, surat kesehatan dan surat baptis.
“Untuk persyaratan yang lain seperti kelengkapan pribadi itu akan dibertahukan pada saat pendaftaran. Untuk pembiayaan per bulan tiap siswa itu Rp 1.473.000, tetapi ada pertimbangan kalau memang tidak mampu, jadi tidak harus segitu, tapi kalau ada yang mau bayar lebih kami juga bersyukur. Tetapi jangan uang tidak mau masuk, uang tidak boleh menghambat panggilan,” kata Pastor Fransiskus.
Selain untuk seminari menengah juga dibuka pendaftaran untuk Seminari Kelas Persiapan Atas (KPA) Santo Fransiskus Xaverius bagi lulusan SMA dengan batasan umur 18-22 tahun. “Harapan kami semoga anak-anak muda mau untuk membakthikan diri menjadi imam, biarawan dan biarawati. Jangan pernah merasa diri tidak layak, karena Tuhan sendiri yang akan menentukan layak atau tidak. Semua akan dilihat dalam proses pembinaan,” kata Pastor Fransiskus. [JAK-NAL]