Buntut dari Pembakaran Mahkota Cendrawasih, Masyarakat Boven Digoel lakukan aksi demo

0
Kordinator aksi demo Norbertus Wagi saat membacakan tuntutan pada aksi demo

Kordinator aksi demo Norbertus Wagi saat membacakan tuntutan pada aksi demo

Tanah Merah, PSP – Buntut dari Pembakaran Atribut Adat Orang Papua di Jayapura, Ratusan Masyarakat Boven Digoel turun ke jalan gelar aksi Demo. Aksi demo yang dilakukan masyarakat, sebelumnya berkumpul di lapangan Trikora Boven Digoel, selanjutnya berjalan kaki menuju kantor LMA Boven Digoel, usai melakukan aksi Demo di Kantor LMA, Masyarakat berjalan kaki menuju Kodim 1711/Bvd untuk menyampaikan aspirasi mereka.

Kedatangan para pendemo di kantor LMA maupun di Kodim 1711/Bvd disambut baik oleh Ketua LMA Boven Digoel, Kapolres Boven Digoel dan Dandim 1711/Bvd.

Kordinator aksi demo Narbertus Wagi, dalam orasinya mengatakan, mewakili masyarakat Boven Digoel mengutuk keras oknum-oknum yang dengan sengaja membakar simbol adat orang asli Papua, serta oknum tersebut harus di pecat dari jabatannya, karena tindakan membakar simbol adat orang Papua sangat tidak manusiawi dan tidak menghormati budaya orang Papua.

Norbertus Wagi juga membacakan 4 tuntutan pada aksi demo yang dilakukan, yakni meminta agar, pihak penegak hukum untuk segera melakukan investigasi secara tuntas terhadap pelaku pelecehan atribut adat dan membawa mereka ke pengadilan sesuai dengan hukum yang berlaku. Selain itu meminta agar proses hukum berjalan dengan adil dan transparan, tanpa adanya intervensi dari pihak manapun. Pelaku harus dihukum seberat-beratnya sesuai dengan perbuatannya, sebagai bentuk efek jera bagi pelaku lainnya.

Tuntutan selanjutnya. Mereka minta agar pemerintah daerah dan lembaga terkait untuk meningkatkan perlindungan terhadap atribut adat Orang Asli Papua. Hal ini dapat dilakukan melalui sosialisasi, edukasi, dan penegakan hukum yang tegas terhadap setiap tindakan yang merendahkan atau melecehkan atribut adat. Dan yang terakhir adalah mengajak semua pihak untuk membuka diri terhadap dialog dan rekonsiliasi. Mari kita membangun Papua yang damai, harmonis, dan saling menghormati perbedaan budaya.

“Kami percaya bahwa Bapak/Ibu sebagai pemimpin yang amanah akan mendengarkan aspirasi kami dan mengambil tindakan yang nyata untuk melindungi hak-hak Orang Asli Papua,”ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Boven Digoel AKBP Wisnu Perdana Putra SH, SIK, MM, CPHR dihadapan para pendemo mengatakan, pihaknya menyambut baik aspirasi yang disampaikan oleh para pendemo, terkait aspirasi tersebut, pihaknya akan melakukan rapat kordinasi lintas sektor, baik itu dengan pemerintah daerah, TNI/Polri dan instansi pemerintah lainnya untuk membahas hal tersebut. “Untuk itu saya minta kepada masyarakat agar setelah demo ini mari kita pulang kerumah dengan sebaik-baiknya,”ajaknya Kapolres, dan akhirnya masyarakat juga membubarkan diri.[VER-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *