Bimtek Guru Utama Revitalisasi Bahasa Kimagima, Wabup Fauzun : Bahasa Ibu harus dipertahankan

0
Pembukaan Bimtek Guru Utama Revitalisasi Bahasa Kimagima di kabupaten Merauke, Jumat.

Pembukaan Bimtek Guru Utama Revitalisasi Bahasa Kimagima di kabupaten Merauke, Jumat.

Merauke, PSP – Balai Bahasa provinsi Papua menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Guru Utama revitalisasi Bahasa Kimagima di kabupaten Merauke, 13-15 Juni 2025.

Kepala Balai Bahasa provinsi Papua, Valentina Lovina Tanate mengatakan didalam bahasa daerah terkandung nilai aset tak benda diantaranya nilai-nilai batiniah penuturnya selain didalamnya terkandung budaya dan pengetahuan.

Revitalisasi bahasa daerah sangat perlu dilakukan dalam upaya untuk melindungi dan mengembangkan bahasa daerah. Untuk itu, di tahun 2025 ini Balai Bahasa Papua memprogramkan 4 bahasa daerah untuk direvitalisasi yang salah satunya di kabupaten Merauke yaitu bahasa Kimagima.

“ Kami sangat mengapresiasi bagaimana Pemerintah Daerah kabupaten Merauke mendukung upaya pelindungan bahasa dan sastra daerah yang memang merupakan tugas dan fungsi pemerintah daerah,” katanya dalam sambutannya.

Peserta Bimtek ini nantinya akan menjadi Guru Utama untuk mengimplementasikan penggunaan bahasa daerah di berbagai lingkungan komunitas.

 “ Harapan besar kami kedepannya karena kabupaten Merauke sudah memiliki regulasi terkati pengembangan, pembinaan dan pelindungan bahasa dan sastra daerah kedepannya bisa diprogramkan oleh kabupaten Merauke. Semua rangkaian kegiatan revitalisasi bahasa daerah ini tujuannya hanya satu yaitu supaya melahirkan penutur-penutur muda menuturkan bahasa daerah itu supaya tidak punah,” jelasnya.

Sementara  itu, Wakil Bupati Merauke, Fauzun Nihayah mengatakan Kabupaten Merauke sebagai miniatur Indonesia dengan berbagai etnis dan berbagai bahasa adat yang ada di kabupaten Merauke tidak boleh melupakan bahasa Ibu, bahasa yang merupakan milik masyarakat Marind yaitu bahasa Kimagima yang harus tetap dipertahankan dan dilestarikan.

Untuk itu, dengan adanya Bimtek ini juga bagian dari evaluasi Pemerintah daerah untuk bagaimana mensosialisasikan bahasa Kimagima kepada masyarakat dimulai sejak dini.

“ Tidak perlu di dalam komunitas yang luas, tidak harus hanya di sekolah saja tetapi peran serta di keluarga ini sangat penting. Di keluarga kita mulai, di dalam lingkungan gereja juga bisa kita mulai dan juga di komunitas belajar anak kita bisa kita mulai,” kata Wabup Fauzun dalam sambutannya.

Terkait dengan di sekolah, Pemerintah daerah juga akan terus mensupport dan bekerja sama dalam pengembangan bahasa Kimagima ini. “ Satu hal yang harus kita lakukan adalah bagaimana bahasa ibu menjadi muatan lokal di sekolah dan juga menjadi satu ekstrakulikuler yang harus kita buat,” pungkasnya.[JON-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *