Siswa Asrama Masih Trauma Usai Insiden Pengrusakan di SMA Satu Atap Wasur

Embaidjan Mandawiri Suandai Wainggai
Merauke, PSP – Suasana di SMA Satu Atap Kampung Wasur, Papua Selatan, memang sudah kembali tenang pasca insiden pengrusakan beberapa waktu lalu. Namun dibalik kondisi yang tampak normal, masih ada rasa takut yang dirasakan para siswa, terutama mereka yang tinggal di asrama.
Peristiwa yang terjadi pada Kamis (15/5) itu rupanya menyisakan trauma. Sejumlah siswa mengaku masih merasa cemas dan was was, terutama saat malam tiba.
“Sa tidur juga kurang nyenyak karna takut, kalau lihat orang yang tidak sa kenal juga sa takut,” ujar salah satu siswa yang tinggal di asrama.
Kepsek SMA Satap, Embaidjan Mandawiri Suandai Wainggai pun membenarkan kondisi tersebut. Menurutnya, wajar jika siswa mengalami trauma, apalagi lokasi pengrusakan memang berada di area asrama.
“Kalau dibilang trauma, itu pasti. Apalagi yang tinggal di asrama, karena yang diserang memang di asrama,” jelasnya saat ditemui di sekolah beberapa waktu lalu.
Pihak sekolah saat ini terus memantau kondisi siswa, sambil berupaya memberikan dukungan agar mereka bisa kembali merasa nyaman dan aman. Meski kegiatan belajar mengajar tetap berjalan seperti biasa, perhatian khusus tetap diberikan kepada siswa-siswa yang terdampak langsung secara psikologis.
“Kami ingin memastikan mereka tidak hanya aman secara fisik, tapi juga merasa tenang secara mental. Itu yang paling penting sekarang,” tambah .
Insiden tersebut sempat menyebabkan kerusakan pada kaca jendela asrama dan hilangnya beberapa barang kebutuhan siswa. Meski tak ada korban fisik, namun kejadian itu cukup mengguncang mental anak-anak. Pihak sekolah berharap, kejadian serupa tidak terulang kembali, dan siswa bisa kembali menjalani hari-hari mereka di sekolah dengan rasa aman.[CR1-NAL]