Rapat Kerja KONI Papua Selatan, Soleman Jambormias : Tidak ada dana hibah untuk KONI Papua Selatan
Merauke, PSP – Ketua Harian KONI Papua Selatan, Soleman Jambormias, mewakili Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo selaku Ketua Umum KONI Papua Selatan, menegaskan pentingnya perencanaan yang matang dalam menjalankan program kerja KONI.
“Kita tidak membuat program dadakan. Semua harus terencana dengan tujuan yang jelas. Penentuan cabor prioritas harus mendukung peningkatan prestasi olahraga di Papua Selatan,” ujar Soleman dalam Rapat Kerja Provinsi KONI Papua Selatan di Swiss-Bell Hotel, Jumat (9/5).
Soleman bilang, tahun 2025, tidak ada dana hibah khusus untuk KONI Papua Selatan. “Jadi tidak ada dana hibah untuk KONI tahun ini. Pelaksanaan Rakerprov dan Musprov ditangani oleh Biro Umum, sementara KONI hanya bertindak sebagai pelaksana teknis,” katanya.
Oleh karena itu, ia mengingatkan seluruh pihak untuk menjaga etika, saling menghormati, dan tidak menyebarkan informasi yang belum tentu benar.
Beberapa arahan Gubernur Apolo yang disampaikan Soleman antara lain: setiap pengurus provinsi wajib memiliki struktur cabang di tingkat kabupaten, persiapan Porprov tahun ini harus dimatangkan dengan penentuan waktu dan tempat, serta pembinaan atlet harus difokuskan kepada masyarakat asli Papua Selatan.
“Mari dorong kegiatan olahraga agar menjadi magnet ekonomi bagi daerah, bukan sebaliknya. Untuk Musprov besok, jaga tensi dalam pemilihan ketua umum. Pak Gubernur tidak akan maju kembali karena ingin memberi kesempatan kepada putra-putri terbaik Papua Selatan,” pungkas Soleman.
Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) dan Musyawarah Olahraga Provinsi (Musprov) KONI Papua Selatan Tahun 2025 itu resmi dibuka oleh Kabid Organisasi KONI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Eko Budi Supriyanto, mewakili Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman.
Rakerprov kali ini membahas sejumlah hal strategis terkait organisasi KONI, evaluasi kinerja pengurus KONI provinsi maupun kabupaten/kota, serta persiapan Musprov yang akan digelar esok hari.
“Musprov merupakan agenda lima tahunan untuk mengevaluasi pertanggungjawaban pengurus sebelumnya, menyusun rencana strategis ke depan, serta memilih Ketua KONI Papua Selatan yang baru. Saya berharap seluruh proses berjalan aman, lancar, dan menghasilkan formulasi kerja yang solid,” ujar Eko Budi Supriyanto dalam sambutannya.
Ia menegaskan pentingnya menjaga soliditas antar pengurus KONI di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, demi meningkatkan prestasi olahraga Papua Selatan secara nasional, terutama menyambut Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 yang akan diselenggarakan di NTT dan NTB.
“Papua Selatan memiliki potensi besar dalam membina atlet berprestasi. Cabor-cabor yang akan dipertandingkan di PON 2028 merupakan cabang-cabang olahraga olimpiade, ditambah empat cabor pilihan tuan rumah – dua dari NTT dan dua dari NTB – dengan total 44 cabang olahraga dan sekitar 600 hingga 700 nomor pertandingan,” jelasnya.
Untuk cabang olahraga yang tidak dipertandingkan di PON, KONI Pusat menyiapkan ajang alternatif seperti Indonesia Martial Art Games, Indonesia Beach Games, Indonesia Indoor Games, dan Indonesia Youth Games yang digelar setiap dua tahun.
Eko juga menekankan pentingnya pembinaan atlet secara berjenjang dan berkelanjutan. Namun menurutnya, pembinaan tidak dapat berjalan maksimal tanpa dukungan penuh dari pemerintah daerah.
“KONI tidak bisa berjalan sendiri. Harus ada sinergi yang baik dengan pemerintah agar program pembinaan atlet bisa berjalan optimal,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas pencapaian Papua Selatan dalam PON Sumut-Aceh yang lalu, yang berhasil meraih dua medali perak dan dua perunggu meskipun baru pertama kali ikut serta.
“Prestasi ini luar biasa. Namun tantangan ke depan lebih besar, terutama menyongsong PON 2028. Ini harus disiapkan secara bertahap dan berkesinambungan,” tandasnya. Pembukaan Rakerprov dan Musprov KONI Papua Selatan 2025 dihadiri oleh perwakilan 33 cabang olahraga, pengurus KONI dari empat kabupaten, serta jajaran pengurus KONI Papua Selatan. [ERS-NAL]