Papua Selatan Gelar Musrembang Tematik GEDSI, Wagub Imadawa Soroti Ketimpangan dan Minimnya Pembangunan DOB

penyelenggaraan Fasilitasi Teknis Pra Musrembang Tematik Gedsi Pemerintah Provinsi Papua Selatan.
Merauke, PSP – Pemerintah Provinsi Papua Selatan bekerja sama dengan Program Kemitraan Australia-Indonesia (SKALA) dan The Asia Foundation of Foreign Affairs and Trade (MIFAT) menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tematik GEDSI.
Forum ini berfokus pada isu kesetaraan gender, disabilitas, dan inklusi sosial sebagai bagian dari pembangunan yang lebih inklusif.
Wakil Gubernur Papua Selatan, Paskalis Imadawa, dalam sambutannya menyoroti nasib masyarakat asli Papua, terutama perempuan (mama-mama Papua), yang menurutnya semakin terpinggirkan akibat hilangnya hutan dan sumber penghidupan mereka.
Ia mendorong agar pemerintah membuka lapangan kerja khusus bagi kelompok ini.
“Jangan hanya kegiatan seremonial saja, tetapi harus ada tindak lanjuti,” tegas Wagub Paskalis Imadawa di Halogen Hotel, Rabu (7/5).
Wagub Imadawa juga mengkritik kondisi pembangunan fisik di daerah otonomi baru (DOB), termasuk Papua Selatan, yang belum berjalan akibat efisiensi anggaran.
Ia meminta agar pemerintah pusat mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) khusus untuk DOB guna mendorong percepatan pembangunan.
“Kalau bisa kita perjuangkan lagi agar ada Instruksi Presiden (Inpres) untuk daerah otonom baru, karena disamaratakan dengan provinsi lama. Harus ada kekhususan,” tegasnya.
Kegiatan pra-Musrenbang ini secara resmi dibuka dengan pemukulan tifa oleh Wakil Gubernur bersama mitra pembangunan dan seorang anak berkebutuhan khusus sebagai simbol semangat inklusivitas.
Dalam kesempatan itu juga Wagub Imadawa meminta agar dilakukan identifikasi dan pendataan anak-anak berkebutuhan khusus di Papua Selatan sampai dengan keluarganya.
Menurutnya, anak-anak berkebutuhan khusus perlu ditangani secara khusus dan intens.
“Kelompok anak-anak berkubutuhan ini hampir disemua kabupaten ada. Mereka mempunyai jaringan dan hubungan komunikasi yang baik, kerjasama yang aktif, dan sangat kompak,” tambahnya.
Sebab, tambahnya, penanganan anak-anak berkebutuhan khusus penting dilakukan baik agar mereka juga bisa menjadi anak-anak emas di 2045 nanti. Ditambahkan, Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Papua Selatan selaku penyelenggara Fasilitasi Teknis Pra Musrembang Tematik Gedsi agar membuat telaah terkait kegiatan itu dan dinaikan ke Gubernur dan Wakil Gubernur supaya dikawal secara bersama. [ERS-NAL]