Gerakan Pangan Murah, Alternative Masyarakat Penuhi Kebutuhan Pangan Jelang Lebaran

Wabup Fauzun saat meninjau salah satu stand di Gerakan Pangan Murah
Merauke, PSP – Dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri 2025 1446 Hijriah, Pemerintah Kabupaten Merauke dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan kabupaten Merauke bersama TNI dan Bank Indonesia menggelar Gerakan Pangan Murah pada tanggal 25-26 Maret 2025 di Kios Pangan yang berada di jalan Raya Mandala.
Dalam laporannya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan kabupaten Merauke, Martha Bayu mengatakan kegiatan Gerakan Pangan Murah ini sedang gencar-gencarnya dilakukan oleh daerah-daerah di seluruh Indonesia. Menurut Badan Pangan Nasional, jumlah Gerakan Pangan Murah dari awal tahun 2025 hingga Maret telah tercatat sebanyak 2.158 kali.
Dengan tujuan untuk menstabilkan pasokan dan harga pangan, menekan inflasi dan memitigasi dampak kerawanan pangan, kemiskinan, stunting dan gizi buruk.
“ Hal ini merupakan salah satu tindakan nyata dari Pemerintah kabupaten Merauke dalam hal pengendalian inflasi daerah,” katanya.
Lebih lanjut, Martha menjelaskan Gerakan Pangan Murah kali ini diikuti TNI, 7 distributor yaitu Kios Pangan, Bulog, Bintoro, SMJ, Orange Supermarket, Nestle dan Cakrawala. Kemudian 1 lapak dari Gapoktan, 5 UMKM Orang Asli Papua dan mama-mama sayur yang menyediakan berbagai kebutuhan pangan berupa beras, Minya Goreng, tepung, telur, frozen food, buah segar, berbagai macam kuliner, sayur, cabe, bawang dan beberapa kebutuhan lainnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Merauke, Fauzun Nihayah mengatakan kegiatan ini sangat positif karena menjelang Idul Fitri pasti stok pangan juga menjadi kebutuhan yang harus tercukupi karena kebutuhan masyarakat Merauke juga banyak.
“ Tentu Pemerintah Daerah kerjasama dengan rekan-rekan TNI ini sangat positif karena juga menekan harga pangan diluar artinya masyarakat bisa membeli dengan harga yang bersahabat atau harga yang betul-betul ekonomis,” ujarnya usai membuka kegiatan tersebut.
Dirinya juga menambahkan selisih harga pangan yang dijual di Gerakan Pangan Murah tersebut relatif lebih rendah dibandingkan dengan harga dipasaran. “ Selisih harga sekitar Rp.2 Ribu-Rp. 3 Ribu, kalau belinya banyak kan lumayan. Pasti ini juga menjadi alternative belanja masyarakat kita dalam waktu 2 hari ini karena memang harganya berbeda dengan harga diluaran,” pungkasnya.[JON-NAL]