ESDM Papua Selatan : Cekungan migas di Papua Selatan belum laku

Lambertus Fatruan, ST
Merauke, PSP – Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Papua Selatan, Lambertus Fatruan, ST, mengungkapkan tantangan yang dihadapi dalam pengembangan cekungan migas Akimeugah 1 dan 2 yang terletak di Asmat dan Boven Digoel.
Ia menyebutkan bahwa hingga saat ini belum ada investor yang tertarik untuk berinvestasi di dua kawasan tersebut.
“Belum ada investor yang mau,” kata Fatruan saat ditemui di kantornya baru-baru ini.
Dikatakan Fatruan, seharusnya pada bulan Februari 2025 ini sudah ada hasil berkaitan pelelangan akan tetapi belum menunjukkan hasil bahwa cekungan itu dimintai oleh investor.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Papua Selatan menerima surat dari Direktorat Jenderal Migas yang mengatur pelaksanaan survei guna mengumpulkan data terkait cekungan migas Akimeugah 1 dan 2. Pengumpulan data ini merupakan bagian dari persiapan untuk pelelangan sumber migas yang ada di dua daerah tersebut.
“Survei data sudah dilakukan oleh Dirjen Migas sebagai dukungan untuk program ini. Surat dari Dirjen Migas sudah diterima oleh Gubernur dan kami sudah meneruskannya ke pemerintah kabupaten,” tambahnya.
Survei yang sudah berlangsung pada bulan Oktober 2024 lalu, sedianya diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai potensi migas di wilayah tersebut. Fatruan sebelumnya berharap bahwa pada tahun ini, proses eksekusi terhadap cekungan migas Akimeugah 1 dan 2 dapat segera dilakukan, membuka peluang bagi pengembangan ekonomi dan potensi energi di Papua Selatan. [ERS-NAL]