BMKG Prediksi Terjadinya Peningkatan Potensi Cuaca Ekstrim di Wilayah Papua

0

Merauke, PSP – Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) merilis kondisi cuaca dan iklim di provinsi Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Papua Barat dan Papua Barat Daya.

BMKG menjelaskan bahwa saat ini wilayah Indonesia terpantau adanya gangguan atmosfer yang menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di Sebagian kecil wilayah Papua. 

Analisis pola angin menunjukkan adanya belokan angin di utara Papua yang berpotensi meningkatkan pembentukan awan awan hujan, aktifnya gelombang ekuatorial Kelvin dan Rossby di wilayah Papua terpantau tidak aktif di Papua pada awal Februari 2025, aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) saat ini terpantau aktif pada berada pada fase 4 dan 5 di awal Februari 2025 (namun diprediksi bersifat lemah), kelembapan udara lapisan atas di Papua cenderung rendah sehingga tidak mendukung pertumbuhan awan hujan yang signifikan di wilayah utara Papua. Namun, potensi hujan dengan intensitas sedang dominan terjadi di wilayah Pegunungan Tengah akibat proses orografi.

“ Berdasarkan prediksi hujan harian terlihat bahwa ada peningkatan curah hujan dengan potensi Hujan Sedang hingga Lebat di wilayah Papua bagian utara dan Sebagian kecil wilayah Papua bagian Tengah, Papua Barat dan Papua Barat Daya hingga beberapa hari ke depan. Curah hujan tertinggi diprediksi dalam kategori lebat,” katanya dalam keterangannya.

Selain itu juga, potensi gelombang kategori sedang diprediksi berpotensi terjadi di wilayah perairan pulau Papua.

Untuk itu, Pemerintah Daerah, pihak terkait dan masyarakat diminta untuk siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.

“ Tindakan yang perlu dilakukan untuk antisipasi longsor diantaranya menghindari berada di kawasan rawan tanah longsor mulai saat hujan, tidak mengganggu/melakukan penggalian pada lereng-lereng di kawasan rawan tanah longsor, dalam kondisi tidak hujan perlu memastikan drainase pada dan di sekitar lereng berfungsi dengan optimal, mewaspadai apabila terjadi tanda-tanda lereng akan longsor, segera menghindar dari lereng dan melapor ke aparat yang berwenang untuk segera dilakukan pengamanan lokasi,” jelasnya.[JON-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *