Kadispora Papua Selatan Bantah Tuduhan Terkait Musda dan Pramuka OAP

Kadispora saat memberikan keterangan pers terkait tuduhan yang dialamatkan kepadanya.
Merauke, PSP – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Papua Selatan, Soleman Jambormias, M.Pd, angkat bicara terkait tuduhan yang dialamatkan kepadanya, khususnya mengenai kegiatan Musyawarah Daerah (Musda) Pramuka Provinsi Papua Selatan dan program Pramuka untuk Orang Asli Papua (OAP).
Menurut Jambormias, tuduhan tersebut sebelumnya disampaikan oleh salah seorang pengurus Pramuka Kabupaten Merauke yang kemudian viral di media sosial, khususnya TikTok.
Menurut Jambormias, tuduhan tersebut terkait dua hal, pertama, soal dana Musda 2023, dan kedua, tentang pelaksanaan kegiatan Pramuka untuk OAP.
Merespons hal itu, Jambormias merasa perlu untuk menanggapi dengan serius dan berencana melaporkan tuduhan tersebut ke pihak berwajib.
“Kami nyatakan bahwa tuduhan dari Ketua Kwarcab Merauke tidak benar. Oleh karena itu, kami akan membuat laporan ke Propam, karena tuduhan itu tidak berdasar. Kami merasa tidak pernah beliau datang untuk mengonfirmasi langsung kepada kami,” ujar Jambormias saat menggelar jumpa pers di kantornya, Jumat (14/1).
Jambormias menjelaskan bahwa Musda 2023 memang benar-benar dilaksanakan. Dikatakan dia, pemegang mandat untuk kegiatan tersebut tetap berada di Provinsi Papua induk, yaitu Ketua Kwarda Papua, Thomi Mano.
“Karena kesibukannya dalam mengikuti pemilihan legislatif, beliau tidak dapat hadir langsung dalam Musda tersebut.
Dana untuk Musda sudah turun pada tahun 2023 dan kegiatan tersebut dilaksanakan. Asmat, Mappi, dan Boven Digoel juga terlibat dalam Musda, sedangkan Merauke diundang namun tidak hadir. Jadi, bukti pertanggungjawabannya sangat jelas,” tegas dia.
Terkait tuduhan mengenai program Pramuka untuk OAP, Jambormias menegaskan bahwa kegiatan tersebut sepenuhnya didanai oleh dana Otonomi Khusus (Otsus) dan dilaksanakan di Hotel Halogen dengan peserta yang seluruhnya adalah orang asli Papua.
Ia juga menegaskan bahwa tidak ada dasar bagi tuduhan yang mengatakan sebaliknya.
“Dana untuk kegiatan pramuka OAP benar-benar berasal dari Otsus, dan kegiatannya dilaksanakan di Hotel Halogen. Semua peserta yang hadir adalah orang asli Papua,” tegas Jambormias. Ditambahkannya, langkah pelaporan yang akan diambil, Jambormias berharap masalah ini dapat diselesaikan secara tuntas dan tidak ada lagi tuduhan yang tidak berdasar yang merugikan pihak manapun. [ERS-NAL]