Atlit Catur PPS Usriadi Limbong Tetap Optimis Menang PON, Meski Minim Persiapan
Merauke, PSP – Atlit perwakilan Provinsi Papua Selatan Usriadi Limbong sudah tiba di Hotel Mickey Holiday Berastagi guna mengikuti perhelatan PON 2024 Aceh-Sumut untuk cabang olahraga catur.
Limbong akan bertanding dengan atlit-atlit catur lainnya perwakilan daerah di seluruh Provinsi di Indonesia.
Mereka menargetkan akan bertanding dalam kategori kelas cepat dan standar.
Ketua Harian Pengprov Cabor Catur Papua Selatan Petrus Noweng mengatakan, atlit asal Papua Selatan itu sedianya minim persiapan.
“Secara kesiapan kami memang harus mengakui persiapan minim, dibandingkan kontingen lain, karena mereka sudah mempersiapkan diri selama 8 bulan lebih, sedangkan kami hanya 3 bulan. Tapi kami tetap optimis, semaksimal mungkin kami berusaha,” ujar Petrus saat ditemui di Mickey Holiday Berastagi, kemarin.
Dilanjutkan Petrus, mereka menghindari kategori catur kilat. Dan berupaya menang di kategori cepat dan standar.
“Kami targetnya di kelas cepat dan standar
Untuk kelasnya, kami ikuti kelas perorangan. Kita berusaha untuk emas. Atlit kami ini memang bergelar dan masuk dalam kategori 10 besar PON Aceh-Sumut. Meski begitu semua kembali kepada kesiapan, minimnya waktu persiapan yang membuat kami harus membenahi lebih di waktu yang akan datang,” ujar Petrus.
Ditempat yang sama, Usriadi Limbong menyatakan kurangnya persiapan membuat harus lebih jeli dalam bertanding.
“Olahraga lain mungkin tidak perlu teori, tapi catur perlu pendalaman teori. Try out nya juga Peru diperbanyak, karena kami kemarin hanya 3 bulan. Karena di PON sebelumnya, atlit catur dari Papua itu bisa mendapat medali emas lebih dari satu, karena TC nya 8 bulan, mereka juga kontrak pelatih, sementara kami mandiri, pelatih lokal,” ungkapnya.
Menurutnya semua atlit perwakilan wajib diperhitungkan, karena PON adalah ajang seleksi. “Apalagi semua lewat pra PON sementara kami dari DOB wild card. Jadi kalau peluang, tetap kami akan berupaya. Saya harus katakan, gelar mereka (para atlit wilayah lain,red) lebih daripada kami, walaupun saya bergelar itu gelar paling bawah, bukan berkecil hati,” pungkas Limbong. [ERS-NAL]