Di Penghujung Waktu, Bapaslon Guntur-Prayogo Diusung 3 Partai Besar

0
Bapaslon Guntur-Prayogo untuk Pilkada Merauke.

Bapaslon Guntur-Prayogo untuk Pilkada Merauke.

Merauke, PSP – Di pengujung waktu, boleh dikata demikian. Bakal pasangan calon (Bapaslon) bupati dan wakil bupati Guntur Ohoiwutun-Prayogo untuk Pilkada serentak 2024 di Merauke, sementara ini bernafas lega.

Pasalnya, mendekati masa pendaftaran pasangan ini mendapatkan dukungan surat sakral dari 3 partai politik sebagai tiket mendaftar di KPU.

Ketiga partai tersebut yakni PDI-P, PPP dan PAN. Ketua umum ketiga partai itu memberikan B1-KWK kepada Guntur-Prayogo untuk bisa menjadi pilihan masyarakat Merauke pada pemilihan bupati dan wakil bupati di Merauke.

Bapaslon Guntur-Prayogo mengantongi B1-KWK PDI-P dan PPP tertanggal 26 Agustus 2024 dan sementara B1-KWK PAN tertanggal 22 Agustus 2024.

“Ini mukjizat, karena saya sudah sempat berfikir kalau saya tidak akan dapat partai, dan saya sudah pulang sampai di Makassar, tiba-tiba ada informasi menyampaikan bahwa “pak Gun ada partai yang menunggu anda” yaitu PDI-P. Untuk itu saya kembali ke Jakarta untuk menyambut dukungan itu,” jelas Guntur setibanya di Bandara Mopah, kemarin.

Guntur menyampaikan akan menciptakan demokrasi yang di Kabupaten Meraike.

“Kami akan menciptakan demokrasi yang baik. Dan kehadiran kami akan membuat semua orang Papua menjadi senyum di tanah ini. Tidak ada lagi tangisan dan air mata,” ujarnya.

Guntur memilih Prayogo mendampinginya bertempur di Pilkada Merauke adalah pilihan terbaik di tengah dinamika politik di Merauke.

“Untuk wakil ini semua orang pro dan kontra, tapi saya katakan, semua orang tidak ada yang sempurna, walau orang bilang seperti apa, tapi ini yang terbaik. Karena kita memerlukan daya tahan dan daya juang. Dan itu ada di pak Prayogo,” cetus Guntur.

Ditempat yang sama, Prayogo menegaskan ingin berjuang memberikan keadilan di Kabupaten Merauke. Meskipun dirinya diusung oleh partai yang bukan tempatnya berkiprah. “Dalam politik itu tidak ada yang abadi, dan ini lah dinamika. dan itulah pilihan. Jadi saya kembalikan semua ke DPP Golkar. Saya mau berpasangan sama orang yang mempunyai komitmen, dan kedepan sebagai wakil bupati tidak hanya sebagai ban serap saja, tapi diberi ruang untuk bersama-sama memberi keadilan di tanah ini,” tegas mantan anggota legislatif ini. [ERS-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *