BRGM Dorong Kemandirian Pokmas Melalui Temu Bisnis

0
Temu bisnis yang digelar BRGM bagi Pokmas Srikandi Mandiri.

Temu bisnis yang digelar BRGM bagi Pokmas Srikandi Mandiri.

Merauke, PSP – Badan Restorasi Gambut dan Manggrove (BRGM) Republik Indonesia menggelar pelatihan penguatan jaringan pemasaran produk, peningkatan kualitas produk dan diversifikasi produk bagi Pokmas Srikandi Mandiri yang berada di Kampung Sumber Rejeki, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, pada 15-16 Juli 2024 bertempat di balai Kampung Sumber Rejeki.

Pada hari pertama kegiatan tersebut dilakukan temu bisnis dan FGD antara Pokmas Srikandi Mandiri dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Kabupaten Merauke, Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Merauke, Kepala Distrik Kurik, Medco Papua, Toko Anugerah Sumber Rejeki untuk mengenal dan memberikan saran terkait produk yang telah dihasilkan oleh Pokmas Srikandi Mandiri.

Tenaga Teknis BRGM Pokja Pengembangan Usaha Masyarakat (PUM) Provinsi Papua, Mukmin Abdul Rozab, S.P menyatakan bahwa pada tahun 2019 hingga tahun 2020 BRGM telah melakukan pendampingan kepada Pokmas melalui Kelompok Kerja dengan Program Revitalisasi Ekonomi Mata Pencaharian Masyarakat, yang pada saat itu bernama KWT Sumber Rejeki untuk mengolah potensi-potensi yang ada di Kampung Sumber Rejeki menjadi sebuah produk yang dapat dipasarkan secara umum. Kemudian pada tahun 2023 dilanjutkan dengan program Inkubasi Bisnis melalui Kelompok Kerja Pengembangan Usaha Masyarakat (PUM) dengan perubahan beberapa anggota yang kini menjadi Pokmas Srikandi Mandiri, yang beranggotakan 15 orang yang terdiri dari Ibu-ibu PKK di Kampung Sumber Rejeki. Sejak dibentuk, Pokmas Srikandi Mandiri telah menghasilkan 4 produk makanan ringan diantaranya kripik batang pisang (Banana Stem Chips), kripik ubi jalar, kripik talas dan kripik paru daun singkong.

Dijelaskan, untuk saat ini produk pangan yang dihasilkan Pokmas Srikandi Mandiri Pemasaran awalnya hanya lingkup kampung, kemudian merambah ke pasar tradisional Kurik, dan beberapa sistem online, karena sementara masih proses lobi offtaker dengan toko pusat oleh-oleh King. Selain itu, BRGM juga menggandeng Ibu Nuryanti Rahayu S.Pt (Praktisi Produk Olahan) untuk menjadi Narasumber Pelatihan yang mana diharapkan dapat menjadi penghubung Pokmas Srikandi Mandiri dengan Offtaker beliau.

Dengan adanya kegiatan ini, saran dan masukan yang disampaikan oleh berbagai pihak yang terkait dapat meningkatkan produk dari Pokmas Srikandi Rejeki tidak hanya dari sisi kualitas tetapi juga dari sisi pemasaran sehingga kedepan ketika BRGM tidak lagi mendampingi, Pokmas Srikandi Mandiri sudah mendapatkan jaringan pemasaran.

Sementara itu, Sekretaris DPMK Merauke, Usman Budi Utomo menuturkan masyarakat kampung di Merauke sejatinya mampu dalam mengelola potensi kampungnya, hanya saja perlu pendampingan yang dilakukan bagi masyarakat. Dengan adanya pendampingan dari BRGM, dirinya mengapresiasi langkah dari BRGM yang telah memberdayakan masyarakat di kampung Sumber Rejeki dengan pendampingan terhadap Pokmas Srikandi Mandiri.

” Makannya ini pendampingannya sudah dari 2019, ini kami sangat bersyukur dan berterimakasih. Dalam aspek pemberdayaan memang pemberdayaan ini tidak bisa hanya didampingi pada saat kegiatan selesai itu lepas, memang harus sampai kepada pemasaran produknya sehingga proses belajarnya itu bukan begitu pelatihan selesai, tidak tetapi mulai dari pengenalan bahan itu seperti apa, produksi yang baik itu seperti apa, kemudian pemasarannya kemana dan yang diminati konsumen itu seperti apa,” tuturnya.

Pada kesempatan tersebut, dirinya melihat bahwa produk-produk yang telah dihasilkan oleh Pokmas Srikandi Mandiri cukup bagus. Tinggal bagaimana promosi yang dilakukan agar masyarakat secara luas dapat mengenal produk-produk dari Pokmas Srikandi Mandiri tersebut.

” Peluang pasarnya di Merauke itu terbuka, sekarang tinggal bagaimana mempromosikannya ini, ini yang memang tehnik promosi atas produk juga harus bisa dibangun didalam kelompok karena sering mereka itu membuat produk tapi tidak bisa mempromosikan,” sambungnya.

Untuk itu dirinya berharap adanya pendampingan dari BRGM bagaimana produk-produk yang dihasilkan ini dapat dipromosikan secara baik sehingga produknya dapat dikenal luas oleh masyarakat.

Dengan adanya kegiatan yang digelar tersebut sekaligus mengevaluasi apa saja yang perlu dibenahi baik dari sisi produk, kemasan hingga izin dalam proses pemasarannya kedepan sehingga siap untuk melakukan Kerjasama dengan offtaker – offtaker.

Kebersamaan ibu-ibu yang merupakan anggota pokmas Srikandi Mandiri ini diharapkan terus aktif untuk bisa mengembangkan produk-produk makanan ringan, tidak menutup kemungkinan kedepan orang mengenal kampung Sumber Rejeki sebagai kampung produk makanan ringan. ” Makanan ringan ini kan bukan hanya sebatas keripik, banyak kreasinya dan itu harus dikembangkan. Teman-teman dari BRGM ini bisa juga memberikan ruang kepada teman-teman kampung ini bahwa produk yang diajarkan tidak cukup hanya ini tapi mungkin kedepan bisa lebih banyak produk yang bisa dikembangkan,” pungkasnya.[JON-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *