Mogok Kerja JPT Hanya Berlangsung Dua Hari, KSOP : Kita akan lebih intens lagi dalam pengawasan
Merauke, PSP – Aksi mogok kerja oleh Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi (JPT) Pelabuhan Laut Merauke hanya berlangsung dua hari. Mulai Jumat (12/7/2024) pagi aktifitas bongkar muat sudah kembali berlangsung seperti biasa.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Merauke, Julivan Ch. L. Salindeho mengatakan pihaknya selaku regulator otoritas pelabuhan sudah memfasilitasi pertemuan antara Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI)/ILFA maupun dengan PT Pelindo. Dimana, ada sembilan poin tuntutan dari ALFI dan sudah diterima baik oleh PT Pelindo, yang tak lain adalah kritik membangun guna perbaikan pelayanan di Pelabuhan.
“Jadi PT Pelindo menanggapi baik tuntuan ALFI itu”, terang Juliven di Pelabuhan Yos Sudarso, Jumat lalu.
Saat ALFI mengajukan surat pemberitahuan mogok kerja, Rabu (10/7/2024), kata dia,KSOP langsung memfasilitasi pertemuan kedua pihak. Dengan tegas, ALFI meminta PT Pelindo harus serius atas tuntutan mereka. Dari sembilan tuntutan itu, intinya peningkatan layanan.
Ditambahkan di Pelabuhan Yos Sudarso pelayanan sudah berlangsung 1 x 24 jam.
Ditanya soal ALFI juga meminta agar KSOP tidak terkesan melempar tanggungjawab ketika ada persoalan di Pelabuhan, Juliven mengaku sebagai pengawas, pihaknya akan lebih intens lagi mengawasi di lapangan. Hal ini berkaitan dengan keselamatan maupun pengaturan di lapangan. Sebelumnya, Ketua DPC Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI)/ILFA Merauke, Abi Bakri Alhamid menerangkan aksi mogok itu sebagai bentuk protes atas pelayanan di pelabuhan sekaligus protes pengawasan dari KSOP. Selama Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi (JPT) Pelabuhan Laut Merauke yang bekerja sama dengan PT. Pelindo Merauke, terkendala banyak mengalami permasalahan dan hambatan dalam pelayanan di lingkungan kerja PT. Pelindo (Persero) Merauke. [FHS-NAL]