Kemenhub Beri Pengingat Lewat Pelatihan Kepada AMT di TBBM Merauke
Merauke, PSP – Kementerian Perhubungan, melalui PT. Peduli Lestari sebagai pihak ketiga yang bekerjasama dengan PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku memberikan peringatan kepada para Awak Mobil Tangki (AMT) di Fuel Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Merauke.
Peringatan dikemas dalam Pelatihan dan Sertifikasi Awak Angkutan Barang Berbahaya serta Defensive Driving Training di aula pertemanan Fuel Terminal Merauke, sejak Sabtu (16/3) hingga hari ini.
Pelatihan ini diikuti oleh 114 AMT yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mengemudi secara defensif, terutama dalam pengangkutan bahan berbahaya seperti BBM.
Ketua Tim Kelompok Substansi Angkutan Barang Khusus Kementerian Perhubungan Sri Kusuma Wardhana menegaskan pentingnya keselamatan dalam transportasi barang berbahaya.
“Ini merupakan bagian dari upaya untuk mengurangi risiko kecelakaan dan memastikan bahwa para AMT memahami dan menerapkan prosedur keselamatan yang benar dalam setiap perjalanan,” ujar Wardhana dalam sambutannya.
Ditempat yang sama, Jr. Analyst I Safety PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Muhammad Indera Nashri mengatakan pelatihan ini merupakan tanggung jawab bersama untuk memastikan bahwa pengangkutan bahan berbahaya dilakukan dengan aman dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Mencakup aspek keamanan dalam mengangkut bahan berbahaya, lanjut Nashri, di mana para peserta akan diajarkan tentang prosedur keselamatan yang harus diikuti secara ketat. Setelah pelatihan selesai, para peserta akan dievaluasi untuk memastikan bahwa mereka telah memahami dan menerapkan pengetahuan yang diberikan selama pelatihan.
“Pelatihan untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas, seperti over speeding maupun ugal – ugalan. Maka dari itu kami juga menyarankan masyarakat untuk melaporkan ke 135 apabila melihat awak mobil tangki melakukan kegiatan ugal – ugalan,” ujar Nashri.
Kata Nashri, pelatihan ini diwajibkan oleh Kementerian Perhubungan dan bekerjasama dengan PT. Peduli Lestari untuk melaksanakan pelatihan di 17 lokasi se-Maluku Papua.
“Dari DDT nanti baru kami ketahui ketika profil dari behavior AMT, apakah mereka masih membawa mobil tangki secara agresif atau tidak. Kalau pun nanti masih ada yang agresif kami akan lakukan coaching ulang, kami akan lakukan pembinaan ulang. Walaupun sebenarnya Pertamina sudah mem pihak ketiga kan untuk pengangkut BBM, tapi fungsi kami membina kontraktor yang bekerja di Sub nya Pertamina,” paparnya.
Dia mengakui, pelatihan tersebut merupakan andil dari pihak transportir yang ada di regional Papua Maluku, misalnya dalam hal pendanaan pelatihan.
Diharapkan, pelatihan ini dapat memberikan manfaat besar dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan dalam berkendara, terutama bagi para pengemudi yang bertanggung jawab atas pengangkutan bahan berbahaya seperti BBM.
Fuel Terminal Manager Merauke James W. Muabuay mengatakan, pada prinsipnya transportir adalah penanggung jawab penuh karena mereka dinaungi transportir.
“Cuma memang pembinaan dan arahan melekat tanggung jawab kami. Karena jika terjadi yang tidak diharapkan akibat dari kelalaian mereka, maka berdampak kepada semua bisa jadi sampai kekosongan BBM di wilayah distribusi tujuan,” jelas James. Salah seorang Driver Minyak Avtur, Donisius Siripori, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas pelatihan ini. “Selama ini belum pernah kami mendapatkan pelatihan seperti ini. Dan kami berterimakasih kami boleh mendapatkan pengingat seperti ini. Memang kami akui, kami sering tidak mematuhi peraturan keamanan, seperti tidak memakai helm misalnya, karena berat.” lugas Donisius. [ERS-NAL]