Imbas Cuaca Ekstrim, Jembatan Penghubung Distrik Putus

0
Aparat TNI-Polri bersama masyarakat memperbaiki jembatan pengubung distrik di Ndalir (2)

Merauke, PSP – Jembatan Ndalir putus akibat cuaca ekstrim yang menimpa Merauke belakangan ini. Curah hujan yang tinggi dan abrasi air laut yang kuat mengikis tanah sekitar hingga jembatan putus. Akibatnya, jalan menuju Distrik Neukenjerai lumpuh, padahal di sana masih terdapat beberapa perkampungan menuju perbatasan RI-PNG.

Menurut salah satu warga yang biasa melakukan aktifitas dari kota Merauke ke daerah Naukenjerai kondisi jembatan itu memang sudah seharusnya diperbaiki, karena sudah rusak. Jembatan hanya ditahan dengan beberapa buah kayu bulat untuk dilintasi. Jembatan akhirnya amblas, karena gelombang laut tinggi dan menggerus pesisir pantai.

“Ini kan air lagi naik, ombak juga kuat, jembatan dia tidak kuat,” tutur pria itu, Kamis (14/3/2024).

Menurutnya, sudah cukup lama ini belum ada sentuhan dari pemerintah untuk jembatan itu. Bukan hanya jembatan saja, jalan dari kota Merauke menuju Naukenjerai juga kondisinya masih memprihatinkan, apalagi di saat musim hujan.  “Kalau kemarau masih lumayan, motor masih bisa lewat. Kalau musim hujan macam sekarang ini motor molo (tertanam lumpur,red),” celetuknya.

Melihat itu, anggota TNI, Polri bersama masyarakat bergotong royong melakukan perbaikan. Dengan demikian, akititas dan kebutuhan sembako untuk masyarakat di Distrik Naukenjerai tidak terputus. Petugas bersama warga kembali menyusun kayu bulat dan papan agar jembatan bisa kokoh kembali.

“Kita sebisanya memperbaiki jembatan, sehingga dilalui kendaraan,” kata Kapolsek Onggaya, Ipda J Sitanggang, usai gotong royong itu.

Mengingat kondisi jembatan masih seadanya, warga yang melintas diminta untuk berhati-hati.

Sebelumnya, Stasiun Klimatologi kelas IV Papua Selatan menyebut saat ini terjadi gangguan fenomena skala regional yaitu muncul bibit siklon tropis 93P terpantau di teluk Carpentaria di selatan Papua. Bibit siklon ini memberikan pengaruh terhadap cuaca yang terjadi akhir-akhir ini di kabupaten Merauke. Kepala Staklim Papua Selatan, Masrsildu Keytimu mengatakan  dari prakiraan cuaca ada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai dengan badai guntur dan angin kencang hingga 15 Maret 2024.[FHS-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *