Kaum Muda Diajak Gunakan Hak Pilih Pada Pemilu Hari Ini, KNPI : Hindari menerima uang
Merauke, PSP – Para kaum muda yang ada di Provinsi Papua Selatan khususnya kabupaten Merauke diajak agar menggunakan hak pilih dalam agenda nasional pemilu 2024 yang berlangsung hari ini, Rabu 14 Februari.
Ajakan itu disuarakan dalam diskusi publik di Gor Hiad Sai, Selasa (13/2) bertema “Saatnya Anak Muda Memilih Untuk Kemajuan Bangsa” yang digagas oleh kelompok Cipayung plus di Kabupaten Merauke, termasuk KAMMI, PMKRI, GMKI, HMI, dan PMII, dengan dukungan dari Pemilih.Id, sebuah platform yang mempromosikan partisipasi dalam proses politik.
Diskusi kemarin, yang turut dihadiri Anggota MRP Provinsi Papua Seatan Khatarina Yaas menjadi panggung bagi para pemuda Kabupaten Merauke untuk menggugah kesadaran akan pentingnya menggunakan hak suara mereka dalam pembentukan masa depan negara.
Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kabupaten Merauke, Fio Siregar, dalam kesempatan tersebut menekankan betapa dominannya peran pemuda dalam perubahan dan kemajuan bangsa.
‘Pemilih pemuda ini lebih dominan di Indonesia karena mencapai kurang lebih angka 50%. Teman-teman pemuda jangan golput karena itu bukan pilihan yang tepat bagi anak muda,” ujarnya Fio.
Diskusi ini juga mengupas berbagai isu penting, termasuk tindakan golput di kalangan pemuda, peran generasi milenial dalam kesuksesan Pemilu 2024, politik rasionalitas, dan fenomena money politik yang sering melibatkan pemuda.
Peserta diskusi aktif berbagi pandangan dan pemikiran mereka, memperkuat komitmen untuk tidak hanya turut serta dalam pemilihan umum, tetapi juga menjadi agen perubahan yang konstruktif dalam mewujudkan demokrasi yang berkualitas.
“Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dorongan positif bagi seluruh pemuda Kabupaten Merauke untuk bertanggung jawab atas masa depan bangsa dengan menggunakan hak pilihnya secara bijaksana dan bertanggung jawab,” katanya.
Hal senada disampaikan Ketua KNPI Kabupaten Merauke David Kainakaimu bahwa peran pemuda di masa ini sangat menentukan arah kebijakan yang akan diambil pemerintah kedepan.
Untuk itu, kata David, selayaknya para kaum muda menghindari memilih menunggu ada imbalan yang artinya money politik.
“Untuk itu sesuai diskusi kami tadi, money politik harus dihindari. Sebab ini akan mencoreng proses demokrasi. Syukur kalau yang memberi uang itu dan kita pilih bisa membawa aspirasi kita, kalau bersangkutan (caleg) beranggapan bahwa dia sudah memberikan uang dan setelah duduk dia malas tau dengan aspirasi, nah ini Peru dihindari,” pesan David. [ERS-NAL]