Urai Antrian, Pengisian BBM Subsidi Jenis Solar di SPBU Sesuai Zonasi

0

Pelayanan pendaftaran kendaraan pengguna BBM Subsidi jenis Solar di Kantor Satpoll PP Merauke, Selasa (14/2/2023). Foto: PSP/JON

Merauke, PSP – Sebagai upaya untuk mengurai antrian kendaraan di setiap SPBU di kabupaten Merauke, Pertamina bekerjasama dengan Satpol PP, Disperindagkop dan Dishub akan mulai menerapkan pembelian BBM subsidi jenis Solar di SPBU menggunakan barcode.

Untuk itu registrasi pendaftaran bagi kendaraan pengguna BBM Subsidi jenis Solar sudah mulai dilakukan sejak 13 Februari lalu di kantor Satpol PP Merauke.

Kepala Satpol PP Merauke, Fransiskus Kamijai mengatakan bahwa nantinya setiap kendaraan yang telah melakukan pendaftaran akan mendapatkan stiker yang dapat digunakan sesuai dengan warna stiker tersebut di SPBU yang sudah ditentukan.

“ Kita juga langsung bagi striker untuk mereka dibuat sistem zonasi sehingga kita tahu di tiap SPBU ini kira-kira jumlah trek yang antri ini berapa, kalau kita sudah bagi sistem zonasi otomatis yang Ahmad Yani dibagi stiker akan berbeda warnanya dengan yang ada di Parako maupun di Kuper. Jadi mereka yang dapat kupon khusus Ahmad Yani tidak akan bisa antri di Parako maupun di Kuper,”

Dengan diberlakukan penandaan stiker tersebut, dirinya memastikan bahwa kendaraan yang akan mengisi BBM Subsidi jenis Solar tidak bisa melakukan pengisian di sembarang SPBU.

“ Kita bisa pastikan untuk tidak ada kecurangan karena kalau sistem barcode misalnya kita sudah isi di Ahmad Yani tidak bisa melakukan pengisian di SPBU lain,” jelasnya.

Pada hari pertama pendaftaran, sebanyak 68 kendaraan telah terdaftar dan pelayanan pendafataran akan terus dilakukan hingga 20 Februari mendatang. Bagi masyarakat yang ingin mendaftar bisa mengunjungi kantor Satpoll PP Merauke dengan membawa beberapa dokumen sebagai persyaratan seperti STNK, KTP, dan DS mobil.

“ Kita harap bisa efektif karena posisi ini kan mereka langsung daftar Mypertamina untuk dapat QR Barcode itu. Yang tidak mendaftar mereka tetap akan dilayani tetapi dibatasi cuman dikasih 20 liter dan langsung mereka diarahkan untuk beli yang non subsidi yang Dexlite,” tambahnya.

Harapannya dengan dilakukan seperti itu akan mengurai antrian yang ada, kemudian menghindari kerusakan jalan di kabupaten Meraukeserta menghindari kecelakan yang terjadi ketika ada antrian menghalangi pengguna jalan yang lain.

“ Jalan sudah rusak karena trek yang ngantri terus juga banyak pedagang yang merasa terganggu dan masyarakat pemilik halaman rumah atau toko pun juga terganggu ketika akses keluar masuk itu dihalangi sama trek-trek,” pungkasnya.[JON-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *