Perbanyak Pupuk Organik Bisa Jadi Pilihan Disaat Pupuk Kimia Langka

0

Bimtek optimalisasi pupuk organik untuk usaha pertanian di Care Inn Hotel. Foto: PSP/FHS

Merauke, PSP – Dari Sabang sampai Merauke, masalah pupuk masih menjadi persoalan sengit hingga saat ini.  Situasi ini dampak dari krisis dunia, salah satunya  perang Rusia – Ukrania yang belum berkesudahan. Dampaknya, bahan baku tidak bisa dipasok lagi dari negara tersebut dengan lancar. Ada juga faktor lain yang mempengaruhi produksi pupuk dalam negeri. Dengan demikian, makin hari, dikurangi kuotanya.

“Dari pembahasan kami di DPR RI, kesulitan pupuk kimia ini bisa diatasi dengan cara memperbanyak produksi pupuk organik yang dimulai dari para petani,” beber anggota Komisi IV DPR RI Dapil Papua, H.Sulaeman L.Hamzah di hadapan kelompok tani saat kegiatan Bimtek optimalisasi Pupuk Organik Pengembangan Usaha Pertanian  aspirasi H.Sulaeman L Hamzah anggota Komisi IV DPR RI bekerjasama dengan Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan di Care Inn, Selasa (6/12).

Dengan begitu, kesuburan tanah tetap terjaga dan hasil produksi petani tetap maksimal. Untuk itu, kelompok tani penerima manfaat diminta untuk memaksimalkan produksinya. Dimana, paket yang sebelumnya disalurkan berupa fasilitas kandang hingga ternak sapi agar bahan baku tetap tersedia. Lalu, dibantu dengan kenderaan roda tiga untuk mencari bahan baku di luar dari ternak yang ada.

“Itulah paket alternatif yang dibuat pemerintah guna mempertahankan para petani tetap beraktifitas dengan hasil yang maksimal,” katanya.

Pemerintah juga menyiapkan pupuk organik cair  dan awal tahun 2023 dipastikan sudah dibawa ke Merauke. Dengan jumlah yang lumayan besar nanti akan dialokasikan bersama Dinas Peranian yang  sudah menghimpun data di lapangan. Tahun ini ada delapan paket bantuan dari 17 paket yang mauk Merauke. Pada prinsipnya Pemerintah sungguh-sungguh melihat petani.

“Bimtek ini sengaja dibuat untuk memaksimalkan pupuk supaya tidak mubajir,” tambahnya.

Sementara Budi hanafi mewakili Dirjen Prasafana dan Sarana Kementerian Pertanian RI menyebut tujuan pemberian bantuan pupuk guna meningkatkan kualitas hasil pertanian yang bisa meningkatkan perekonomian di tingkat kelompok tani. Kemudian, bisa membuat pupuk organik atau pupuk kompos sendiri. Karena dalam komponen pupuk itu akan dibangun rumah kompos, kandang sapi, alat angkut maupun fasilitas lainnya.

“Kenapa dibuat kandang sapi, supaya bahan baku tetap ada karena sapinya tetap di kandang,” ucapnya.

Kepala seksi Pupuk dan Pestisida Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Merauke, Amelia Wanggay mengatakan  dengan bantuan pupuk mampu meningkatkan kesuburan tanah dan meningkaan hasil pertanian. “Diharapkan bantuan pupuk tepat sasaran dan tepat  guna bagi kelompok yang menerima. Bila mampu memproduksi pupuk organik akan mengurangi biaya pembelian pupuk,” kata Amelia sembari mengapresiasi  Anggota Komisi IV DPR RI maupun Kementan.[FHS-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *