Tarif Angkutan Naik, Mama-mama Papua Gelar Aksi Protes

Bupati Hengki saat menemui Mak-mak Papua yang lakukan aksi protes kenaikan tarif angkot. Foto: PSP/VER
Tanah Merah, PSP – Puluhan pedagang Mama-mama Papua yang tergabung dalam forum peduli pembangunan dan Demokrasi kabupaten Boven Digoel lakukan aksi protes terhadap perintah daerah yang dinilai menaikan tarif angkutan kota(Taxi) secara sepihak. Aksi protes ini berlangsung di titik nol tanah merah, kemarin.
Penolakan tarif angkutan kota yang dinaikkan oleh pemerintah daerah dinilai terlalu mahal dan secara sepihak sehingga sangat membebankan mereka, pasalnya penghasilan dari Mama-mama pupua dari hasil penjualan hasil bumi tidak berbanding lurus dengan kenaikan harga taxi di kota tanah merah.

Penolakan tarif angkutan oleh Mama-mama Papua ini diwarnai dengan aksi bakar ban di jalan, tepatnya di titik nol tanah merah. Mereka juga minta kepada Pemerintah daerah dalam hal ini Bupati, ketua DPRD serta Dinas Perhubungan Kabupaten Boven Digoel untuk segera bertemu para Mama-mama Papua ini untuk membahas permasalahan tersebut.
Dengan adanya aksi protes dari Mama-mama Papua itu, Bupati Kabupaten Boven Digoel Hengki Yaluwo, S.Sos langsung merespon dan turun lapangan untuk mendengar aspirasi dari mama-mama Papua itu secara langsung.
Dihadapan Mama-mama Papua Bupati Hengki menjelaskan bahwa selaku Bupati akan meninjau kembali terkait dengan kenaikan tarif angkutan Kota Taxi bersama DPRD, Kapolres, Dandim, dan Dinas Perhubungan serta Kabag hukum, pasalnya kenaikan tarif angkutan yang ditetapkan Dinas Perhubungan tanpa ada kordinasi ke Bupati selaku pimpinan daerah.

“Kalau Mama-mama mau punya sayur dari lima ribu ke sepuluh ribu sampaikan ke kami pemerintah nanti kami akan kordinasikan lalu kami putuskan bersama. Sehingga itu menjadi kekuatan hukum dan menjadi peraturan daerah sehingga bisa terlaksana untuk kepentingan umum,”jelasnya.
Dikatakan Bupati terkait dengan kenaikan tarif angkutan seharusnya dilakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat, sehingga tidak terjadi kesalah pahaman di tengah masyarakat. Selain itu, Bupati juga menegaskan kepada Mama-mama Papua yang masih berjualan sayur di pinggiran jalan Traspapua tepatnya di titik nol untuk segera masuk ke pasar sentral tanah merah yang sudah di sediakan pemerintah.
“Jadi terkait kenaikan angkutan kota nanti kami akan tinjau kembali, kedepan tidak ada lagi yang jualan sayur di pinggir jalan, semua harus masuk di pasar, karena ini sangat mengganggu aktifitas masyarakat dan mengganggu keindahan kota,” ungkap Bupati Hengki. (VER-NAL)