HUT ke-77 Korps Marinir TNI AL
Danyonmarhanlan XI memotong nasi tumpeng dan memberikan kepada prajurit termuda di sela-sela HUT ke-77 korps Marinir TNI AL, kemarin. Foto: PSP/FHS
Kasal : Dalam 77 tahun pengabdian, Korps Marinir telah menciptakan lukisan tinta emas pada lembar sejarah perjalanan Bangsa Indonesia
Merauke, PSP – Komandan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) XI Merauke, Lektol (Mar) Alfredo Y Antaribaba,M.Tr(Opsla) mengatakan di Momen Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Korps Marinir TNI AL tahun ini mengusung motto ‘Sebagai Prajurit Profesional, Modern dan Tangguh menuju Indonesia yang Bangkit , Lebih Kuat dan Pulih Lebih Cepat’. Bila motto itu diterjemahkan ke jajaran marinir di Merauke, berarti melaksanakan tugas dan tanggungjawab pem BKO an kepada pangkalan yang ada (Lantamal XI,red) guna melaksanakan tugas pokok, salah satunya pengamanan wilayah laut yang ada di selatan Papua di Posal Torasi.
Hal itu disampaikan Komandan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) XI Merauke, Lektol (Mar) Alfredo Y Antaribaba,M.Tr(Opsla), di mako Yonmarhanan XI usai mengikuti upacara Dirgahayu ke-77 Korps Marinir TNI AL secara virtual, kemarin.
Di momen bertambahnya usia Korps Marinir, Danyonmarhanlan XI berharap jajarannya agar lebih profesional dalam pelaksanaan tugas yang diemban.
Sementara amanat Kepala staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Yudo Margono, SE, MM di hair ulang tahun prajurit Baret Ungu kali ini menyebut dari sejarah kelahiran bahwa Marinir dibentuk untuk menjaga Indonesia tetap jaya selamanya. Dalam 77 tahun pengabdian tanpa pamrih, prajurit Korps Marinir tidak hanya sekedar mewarnai, tetapi telah menciptakan lukisan tinta emas tersendiri pada lembar sejarah perjalanan Bangsa Indonesia.
“Bangsa ini tidak akan pernah lupa jasa dan pengabdian korps Marinir dalam mencegah penjajah kembali berkuasa. Rakyat Indonesia juga tidak mungkin ingkar dengan Dharma Bakti Prajurit KKO di masa perjuangan Trikora, Dwikora, dan ketika negara harus menghadapi berbagai pengkhianatan dan pemberontakan,” bebernya.
Awal Era Reformasi, Marinir juga tampil dan menjadi bagian penting dalam menyelamatkan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Massa yang meradang dan menjadi huru hara seketika tenang setelah Marinir datang. Ketika konflik Horisontal melanda Maluku, Marinir hadir menjadi mediator dan penengah yang dipercaya, diterima dan disambut gembira oleh semua kalangan. Di saat rakyat menderita karena bencana, Marinir tiba yang pertama untuk menyelamatkan dan membantu mereka. Dan di kala Negara terancam, Marinir pasti berdiri paling depan, tidak peduli nyawa yang menjadi taruhan. Prajurit Marinir selalu hadir dan menjadi solusi ketika rakyat dan negara ini membutuhkan.
“Prajurit baret ungu adalah Kesatria Jalasena yang memiliki karakter tersendiri. Marinir tidak pernah menonjolkan ego dan senantiasa menjunjung tinggi kehormatan sebagai Prajurit Matra Laut yang menjadi pembeda dalam setiap laga,” sambungnya.
Orang nomor satu di TNI AL itu menambahkan marinir adalah prajurit yang tidak pernah meragukan. Sejalan dengan gelora semangat Prajurit Marinir, peringatan hari Ulang tahun ke -77 ini mengusung tema: “Korps Marinir TNI Angkatan Laut Prajurit Jalasena yang Profesional Modern dan Tangguh siap mendukung Indonesia pulih lebih cepat bangkit lebih kuat” . Rangkaian kata tersebut adalah landasan pengabdian Korps Narinir, sebagai wujud kesetiaan kepada visi TNI Angkatan Laut dan komitmen untuk mensukseskan program pemerintah, sekaligus kepekaan terhadap permasalahan yang sedang kita hadapi saat ini.
Rangkaian HUT ke-77 korps Marinir ini diwarnai dengan pemotongan kue tumpeng, hiburan hingga kegiatan lainnya.[FHS-NAL]