Kesejahteraan Petani Bawang Terus Didorong
Anggota Komisi IV DPR RI panen bawang merah bersama petani bawang. Foto: PSP/FHS
Merauke, PSP – Dengan pemekaran Provinsi Papua Selatan masyarakat harus lebih sejahtera, termasuk petani. Hal itu disampaikan anggota Komisi IV DPR RI, H.Sulaeman L Hamzah saat panen bawang merah bersama petani bawang di Mopah Lama, kemarin.
Dengan pemekaran ini, Hamzah mengaku ke depannya akan bisa lebih fokus melihat persoalan yang ada di petani empat kabupaten. Karena ruang pelayanan kepada masyarakat akan lebih sempit. Dalam urusan tugas mewakili masyarakat makin hari makin baik. Hamzah akan terus bersinergi dengan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Merauke guna menjawab semua aspirasi dari para petani di wilayah Merauke.
“Harapan kita masyarakat makin sejahtera, insya Allah bisa terwujud,” ujarnya.
Dalam pengembangan setiap komoditi, hal pokok yang harus diperhatikan adalah pasarnya, demikian halnya dengan bawang merah. Kelompok tani yang ada akan terus diperhatikan dan didorong lewat bantuan peralatan yang bisa memudahkan mereka dalam mengolah lahan dan menanam.
“Selain bawang mungkin jug ada komoditi lain yang bisa dikembangkan, karena tanahnya saya lihat cocok untuk pertanian,” ucapnya.
Hamzah menambahkan bila ada aspirasi dari masyarakat untuk bantuan bibit, akan diupayakan agar bisa terwujud dari Kementerian Pertanian.
Di tempat yang sama, anggota DPRP Papua sekaligus Direktur Eksekutif Rumah Aspirasi H.Sulaeman L Hamzah, Fauzun Nihayah menyebut dalam pengembangan bawang ini butuh pendampingan dari PPL dinas dan bagaimana ada program yang baik. Program itu sendiri bisa lewat pemerintah daerah lewat dinas. Namun, ada juga melalui jalur aspirasi yang dilakukan oleh anggota DPR RI, H.Sulaeman L Hamzah yang sudah memiliki kuota ratusan program setiap tahunnya untuk pertanian.
“Beliau ingin petani Merauke lebih maju dan lebih sejahtera. Kami juga sudah berkomitman dengan dinas untuk saling mendukung,” tukasnya.
Kepala bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, A.Yoga Priyanto menyebut petani bawang merah setiap tahunnya menanam dan bisa membantu kebutuhan lokal. Bahkan tahun 2011 hingga 2013 surplus bawang merah dan bisa menutupi kebutuhan lokal bisa stok bawang dari luar kurang, salah satunya saat hari raya.
Hanya saja, petani mengalami kendala. Sebab, ada kebijakan dari kementerian untuk bibit jadi bawang biji bukan umbi lagi yang harganya dinilai cukup mahal. Karena umbi memiliki titik lemah banyak terserang hama dan daya tahannya kurang.
“Dengan hadirnya bapak Sulaeman Hamzah bisa menjawab petani saat ini,” pintanya. Petani bawang mengapresiasi kehadiran dan dukungan dari para wakil rakyat dari Partai Nasdem itu. [FHS-NAL]