Ukiran Ikon Tugu Tangan Masuk Nominasi Ukiran Terbaik di Festival Pokman
Ukiran Tugu Tangan karya Urbanus Berwiri pemuda 29 tahun di Asmat. Foto: PSP/ERS
Merauke, PSP – Urbanus Berwiri salah seorang pemuda yang mengikuti Festival Budaya Asmat Pokman tahun ini. Pria berusia 29 tahun itu, mengukir Tugu Tangan yang ada di Kota Agats Kabupaten Asmat dan berhasil masuk nominasi ukiran terbaik dengan harga lelang mencapai 21 juta.
Urbanus mengukir ikon Tugu Tangan di kayu berukuran 1 meter kali 50 sentimeter dengan ketebalan kayu 40 sentimeter.
Dengan waktu 4 bulan, Urbanus Berwiri mampu menyelesaikan ukiran Tugu Tangan yang menjadi salah satu simbol di Asmat itu.
Dimana, di Kota Agats terdapat sebuah tugu dengan empat buah telapak tangan menengadah keatas.
Menurut Urbanus Berwiri, tugu tangan itu melambangkan kekuatan orang Asmat yang berupaya mempertahankan Asmat.
“Ini artinya mempertahankan keberadaan Asmat,” kata Urbanus.
Urbanus menyampaikan, inisiatifnya untuk mengukir tugu tangan yang adalah ikon di Agats agar Asmat kedepan semakin kuat dan bertahan.
“Saya mengukir ini supaya kedepan Asmat itu tetap bertahan dan kuat, kita berpangku tangan mempertahankannya, itu kan ada 4 tangan,” lanjutnya.
Ia berharapa, Asmat kedepan bisa semakin berkembang. Sama seperti daerah – daerah lain yang lebih dulu berkembang.
Ditambahkan Urbanus, bahwa jaman sekarang banyak anak muda yang tidak lagi dan enggan mempelajari mengukir.
Namun, atas dasar keinginan guna mempertahankan budaya, Urbanus belajar mengukir. “Bapak saya seorang pengukir, memang banyak anak yang tidak tahu mengukir karena tidak mau tau,” tambah dia. [ERS-NAL]