Petani Karet Minta Pemerintah Harus Sediakan Pasar
Marianus Koebim
Mappi, PSP – Di momentum (Kunjungan Kerja) Kuker Penjabat Bupati Kabupaten Mappi di distrik Syahcame Kampung Asset, menjadi momentum berharga bagi pengusaha penyadap karet lokal. Dikarenakan masyarakat di wilayah distrik Syahcame mampu bertahan hidup dengan menyadap karet, namun hasil olahan karet yang di produksi belum bisa memberikan tingkat kepuasan harga terhadap perdapatan pengusaha penyadap karet lokal.
Salah satu Pengusaha Penyadap Karet Lokal di Kampung Asset, Marianus Koebim, menyampaikan apresiasi terhadap pemerintah daerah dalam hal ini penjabat bupati kabupaten mappi yang telah berkunjung di kampung Asset distrik Syahcame. Dan melalui media ini ingin menyampaikan bahwa, hasil-hasil produksi getah karet yang di hasilkan oleh pengusaha penyadap karet lokal hingga saat ini, mengalami kendala di harga dan pasaran.
“Kalau untuk hasil karet di distrik Syahcame khusus di beberapa kampung termasuk kampung Asset, kualitas karet yang diolah oleh masyarakat sudah sangat baik, hanya terkendala dari pasar, karena harga karet yang diambil oleh pengepul ini dengan harga Rp. 12.000 ribu perkilo, ini tidak sesuai dan sangat rendah dengan kualitas karet yang diolah oleh pengusaha penyadap karet lokal,” tegas Pengusaha Penyadap Karet Lokal, Rabu (5/10/22).
Lanjutnya, karet yang di olah ini rata-rata panjangnya 1 meter tepal 90 mili, dan 1 lembar hanya dapat setengah kilo, lalu pengepul ingatkan untuk menjaga kualitas olahan hasil karet, sementara dibeli dengan harga yang tidak sesuai, tentu sebagai masyarakat kecil kami keberatan. Maka harapan kami, pemerintah daerah baik eksekutif maupun legislatif harus berusaha untuk mengambil kebijakan terkait harga karet yang sesuai dengan kualitas olahan hasil karet. “Dan juga pemerintah daerah harus bisa mengakomodir apa yang menjadi sumber pendapatan dari masyarakat itu sendiri, karena masyarakat di distrik Syahcame ini bisa mendapatkan pendapatan, tentu dengan hasil pengolahan getah karet ini. Maka harapan kami kalau bisa pemerintah daerah sediakan pasar untuk penjualan hasil pengolahan getah karet, supaya kami juga bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” tutupnya. [RADE-NAL]