Pasca Insiden Penembakan di Perairan PNG, Pemda akan Gelar Pertemuan dengan Nelayan
Merauke, PSP – Peristiwa penembakan yang diduga dilakukan oleh tentara Papua Nugini (PNG) kepada kapal KM Calvin 02 yang mengakibatkan nahkoda kapal tertembak dan meninggal dunia menjadi perhatian serius pemerintah. Pemerintah daerah kabupaten Merauke juga turut memberikan atensi kepada kasus tersebut.
Bupati Merauke, Romanus Mbaraka mengatakan bahwa kejadian nelayan yang melakukan penangkapan ikan di perairan Negara tetangga bukan pertama kali ini terjadi. Untuk itu dirinya menghimbau kepada nelayan agar kejadian tersebut bisa menjadi pembelajaran agar kedepannya saat melaut bisa lebih memperhatikan terkait batas wilayah negara.
“ Dan ini tidak boleh sama sekali, ini kelalaian kita karena ini bukan baru terjadi satu kali, ini sudah sangat berulang kali, untuk kita di Merauke ini harus menjadi proses pembelajaran dan kalau boleh tidak ulang lagi, kalau masih ulang lagi itu berarti bukan manusia, ini yang harus didengar,” katanya kepada wartawan di ruang VIP bandara Mopah, Senin (29/8).
Romanus juga telah memerintahkan agar dinas terkait memberikan sosialisasi kepada masyarakat khususnya nelayan agar bisa memperhatikan setiap aktivitas di laut termasuk batas wilayah Negara.
“ Tadi saya sudah perintahkan kepala Dinas Perikanan dan Kelautan untuk kemudian kita lakukan lagi pertemuan dengan semua pengurus perikanan agar masing-masing memperhatikan armada masing-masing, ini harus kita lakukan,” jelasnya.
Dijelaskan juga bahwa sudah ada komitmen kepada nelayan agar tidak melewati batas negara dan itu harus kembali diingatkan kepada nelayan agar kejadian KM Calvin 02 tidak terulang lagi.
“ Sebagai Nelayan dan juga pimpinan daerah sebenarnya komitmen kami sudah ada untuk dilarang keras harus melewati batas Negara, karena akan dianggap pencuri, akan dianggap ilegal fishing,” tegasnya.[JON-NAL]