Pj Bupati : Pencegahan Stunting Butuh Perhatihan dari Semua Pihak

0
Pembukaan Kegiatan Diklat Oleh Penjabat Bupati Mappi (3)

Pembukaan Kegiatan Diklat Oleh Penjabat Bupati Mappi

Mappi, PSP – Dinas Pendidikan Kabupaten Mappi gelar kegiatan Diklat Peningkatan Kompetensi Pendidik Paud, dalam Situasi Dini Sensitif Gizi untuk Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Mappi Tahun 2022. Dalam kegiatan tersebut dinas pendidikan hadirkan (4) empat Narasumber dari Direktorat Guru Paud dan Dikmas Kemendikbudristek yakni, Agung Nugroho Marey, S.Pd., M.Pd, Ali Nugraha, M.Pd, Sheba Sri Dwide, M. Si., M.Psi dan Dr. Zukhairina, M.Pd.

Kegiatan tersebut langsung dibuka oleh Penjabat Bupati Kabupaten Mappi di aula dinas pendidikan, dan dihari oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ketua PKK dan para peserta diklat. Kegiatan diklat akan berlangsung selama (5) lima hari dan peserta yang mengikuti kegiatan sebanyak 65 peserta yang terdiri dari 13 TK di kabupaten mappi.

Dalam Kesempatan itu, Penjabat Bupati Kabupaten Mappi Michael R. Gomar, S.STP., M.Si menyampaikan bahwa, kegiatan diklat yang dilakukan oleh dinas pendidikan adalah kegiatan yang sangat penting dan prioritas, maka kita bersyukur karena Tuhan telah membuka jalan. Stunting merupakan salah satu program nasional yang diamanatkan untuk dilaksanakan diseluruh provinsi dan kabupaten kota.

“Program ini menjadi kebijakan pemerintah pusat untuk dilaksanakan dan diwajibkan kepada seluruh kabupaten kota, dengan melihat kondisi daerah serta permasalahan nasional yang ada, sehingga stunting menjadi kebijakan pemerintah pusat dan wajib dilaksanakan diseluruh kabupaten kota,” terang Penjabat Bupati dalam sambutannya, Jumat (26/8/22).

Kita ketahui bersama, ungkap Penjabat Bupati, stunting sangat mempengaruhi kualitas tumbuh kembang seseorang anak untuk menjadi dewasa dan untuk membentuk sumber daya manusia yang andal. Secara kuhsus di kabupaten mappi serta papua pada umumnya, tumbuh kembang anak dalam pasca 1.000 hari pertumbuhan sangat terbelakang, dan sudah berlaku dalam waktu yang cukup lama.

“Artinya pada saat Ibu melahirkan dan tidak ada perhatian yang baik terutama gizi, maka anak-anak kita khusus anak-anak papua yang ada di kampung-kampung akan mengalami kondisi gizi yang kurang baik. Dan hal ini bukan hanya berlangsung dalam waktu satu atau dua tahun, tetapi sudah berlangsung cukup lama,” tuturnya.

Oleh karena itu, tutur Penjabat Bupati, pencegahan stunting bukan menjadi tanggung jawab dinas kesehatan serta pemerintah pada umumnya, tetapi menjadi tanggung jawab bersama baik itu pemerintah maupun masyarakat. Pencegahan stunting membutuhkan perhatian yang serius dari kita semua, dan membutuhan kolaborasi secara bersama, sehingga stunting bisa diminimalisir.

“Peran guru ditingkat kampung dan distrik sangat penting, karena guru inilah yang mengajar anak-anak pada usia sekolah mulai dari tingkat Paud, TK, SD, SMP dan SMA. Bahkan dari usia tumbuh kembang anak guru sudah mendapatkan informasi tentang bagaimana anak bisa sehat,” tandasnya. Dirinya berharap, dalam pelaksanaan diklat ini, khusus percepatan penurunan stunting di kabupaten mappi dapat dilaksanakan, dan peserta yang mengikuti kegiatan ini, kiranya dapat mengikuti dengan baik. Dan kedepan mudah-mudahan bisa terlaksana dan diimplementasikan pada seluruh masyarakat yang ada ditingkat kampung dan distrik. [RADE-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *