Sudah A1, Lokasi PPS di KTM Salor  Masih Terus Dikaji

0
Wakil Mentri Dalam Negeri bersama para bupatu Selatan di lahan tempat pembangunan pusat pemerintahan PPS. (1)

Wakil Mentri Dalam Negeri bersama para bupatu Selatan di lahan tempat pembangunan pusat pemerintahan PPS.

Merauke, PSP – Lahan untuk Pemerintahan  Provinsi Papua Selatan yang ditinjau oleh Wakil Mentri Dalam Negeri John Wempi Wetipo beberapa waktu lalu di KTM Salor Distrik Kurik, dipastikan akan disulap menjadi pusat pemerintahan PPS.

Kendati sudah dipastikan bahwa gedung megah akan berdiri disana, pemerintah masih terus dan perlu melakukan kajian ruang secara sungguh – sungguh.

Hal ini sebagaimana disampaikan Bupati Merauke Drs. Romanus Mbaraka, MT kepada wartawan di Kantor Bupati Merauke, Senin (1/8).

“Saya fikir sudah A1 (pusat pemerintahan) disana, tapi masih dalam kajian ruang,” ujar Bupati Mbaraka

Dilanjutkannya, kajian ruang baik faktor internal maupun eksternal harus dan masih terus dilakukan. Mengingat pentingnya polarisasi ruang serta optimasi insfrastruktur.

“Jadi kalau dari aspek ruang ada satu teori, ketika bangunan ini hadir dengan fungsinya bagaimana dia bisa berfungsi juga bagi wilayah setempat. Begitupun dampak eksternal dan internal wilayah setempat,” tutur Bupati Mbaraka.

Menurut Bupati, bukan tentang jarak ketika sebuah pusat sentral dibangun pada sebuah wilayah.

“Stigma jauh dekat, ini keliru. Yang kita lagi kejar adalah equity atau pemerataan. Bukan hanya itu kita juga kejar grouth atau pertumbuhan. Keduanya ini harus diperhatikan dalam pembangunan. Pembangunan laju tetapi pemerataan juga harus berimbang. Jadi bukan masalah jauh dekat, dalam masalah pertumbuhan, kalau teori pembangunannya ada grouth center juga ada grouth full, itu yang jadi atensi,” lanjut Bupati menjelaskan. Lanjutnya, cerita mengenai pembangunan yang terlebih dahulu kabupaten hadir daripada provinsi sangat perlu kajian ruang yang serius. “Ini kasusnya beda, karena kabupaten terlebih dahulu yang hadir, dari provinsi, maka perlu kajian ruang yang serius dalam membuat kecenderungan ruang, pola ruang ini harus di kaji, karena dalam ruang nanti kita tau pergerakan. Misalnya analisis transportasinya. Contohnya, tempat tinggal para pegawai, maka akan dicek ruang untuk bertumbuhnya pemukiman,” terangnya. [ERS-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *