27 Juli 2024

Seberapa mahalkah biaya membangun di Kabupaten Merauke?

0

Intan Salfina Sinaga, statistics Muda BPS Papua

Mengenal Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK)

(Intan Selfina N Sinaga, SST., M.Sc. – Statistisi Muda BPS Provinsi Papua)

Sudah menjadi suatu hal yang semua orang dapat perkirakan bahwa membangun suatu bangunan di wilayah Provinsi Papua, khususnya di Kabupaten Merauke, pasti membutuhkan biaya yang sangat tinggi dibanding membangun di provinsi lain di Indonesia. Namun, seberapa mahalkah biaya pembangunan tersebut? Dan apakah dapat dilakukan perbandingan kemahalan pembangunan antara satu wilayah dengan wilayah lain? Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) merupakan salah satu produk yang dihasilkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang dapat menjawab kedua pertanyaan diatas.

IKK merupakan suatu angka yang dapat menggambarkan tingkat kemahalan konstruksi dan tingkat kesulitan geografis antar wilayah dibandingkan dengan kota acuan. Semakin tinggi nilai IKK, maka semakin tinggi pula tingkat kemahalan konstruksi di suatu wilayah dan semakin sulit pula kondisi geografis wilayah tersebut.

Pada tahun 2021, IKK Provinsi Papua merupakan IKK tertinggi dibanding provinsi lain di Indonesia, tercatat sebesar 207,11. Hal ini membuktikan bahwa tingkat kemahalan dalam membangun suatu bangunan di wilayah Provinsi Papua, secara rata-rata masih merupakan yang paling tinggi dibandingkan dengan provinsi lain.

Ketika dilakukan disagregasi pada level kabupaten, khususnya Kabupaten Merauke, IKK kabupaten ini tercatat sebesar 148,88. Angka ini jauh lebih rendah dari IKK Provinsi Papua, sehingga dapat diartikan bahwa biaya pembangunan di Kabupaten Merauke jauh lebih rendah dari rata-rata biaya pembangunan di Provinsi Papua.

Jika dibandingkan dengan kota acuan, yaitu Kota Makassar yang memiliki IKK sebesar 100, maka tingkat kemahalan konstruksi di Kabupaten Merauke adalah 48,88 persen lebih tinggi dibandingkan Kota Makassar. Oleh karena itu, jika di Kota Makassar biaya membangun suatu bangunan dibutuhkan biaya sebesar 100 juta rupiah, maka akan dibutuhkan biaya sebesar 148,88 juta rupiah untuk membangun bangunan yang sama di Kabupaten Merauke.

Jika dibandingkan dengan kabupaten perbatasannya, IKK Kabupaten Merauke tercatat memiliki IKK paling rendah, dimana IKK Kabupaten Boven Digoel dan Kabupaten Mappi masing-masing sebesar 157,75 dan 155,91. Oleh karena itu, dapat dikatakan, tingkat kemahalan konstruksi di Kabupaten Merauke lebih rendah 5,62 persen dibanding Kabupaten Boven Digoel dan lebih rendah 4,51 persen dibanding Kabupaten Mappi. Dengan kata lain, jika di Kabupaten Boven Digoel dan Kabupaten Asmat dibutuhkan biaya membangun sebesar 100 juta rupiah, maka hanya dibutuhkan biaya sebesar sekitar 94-95 juta rupiah untuk membangun gedung yang sama di Kabupaten Merauke.

Namun, jika dibandingkan dengan biaya membangun di Kota Jayapura yang memiliki IKK paling rendah diantara kabupaten lain di Provinsi Papua, maka biaya pembangunan di Kabupaten Merauke lebih mahal 23,48 persen jika dibanding Kota Jayapura. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kondisi geografis di Kabupaten Merauke lebih mudah dibanding kondisi geografis di Kabupaten Boven Digoel dan Kabupaten Mappi, namun lebih sulit dibanding kondisi geografis Kota Jayapura.

Tinggi rendahnya IKK suatu wilayah salah satunya dipengaruhi oleh kondisi infrastruktur jalan sebagai sarana lalu lintas barang konstruksi. Berdasarkan data pada Statistik Perhubungan Provinsi Papua 2020, tercatat jalan kabupaten yang berupa aspal hanya sebesar 41 persen dari total panjang jalan kabupaten, sedangkan jalan kabupaten yang berupa tanah atau belum tembus sebesar 59 persen. Sementara itu, jalan yang berada dalam kondisi rusak ringan dan rusak berat tercatat sebanyak 22 persen.

Kondisi ini cukup jauh berbeda dengan kondisi jalan di Kota Jayapura yang sekitar 83 persen yang sudah berupa aspal dan tidak lagi ada jalan yang berupa tanah atau belum tembus. Belum lagi jalan di Kota Jayapura yang dalam kondisi rusak ringan dan rusak berat hanya sebanyak 12 persen.

Selain kondisi infrastruktur jalan, jumlah sarana pengangkut barang konstruksi dan pola distribusi menjadi faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi IKK. Oleh karena itu, dalam rangka menurunkan angka IKK, agar biaya membangun suatu bangunan di Kabupaten Merauke menjadi jauh lebih murah dan terjangkau, maka dibutuhkan beberapa langkah kebijakan yang perlu diambil, diantaranya: (1) meningkatkan kualitas jalan. Hal ini berarti perlu dirumuskan tahapan-tahapan yang perlu dilakukan agar dari tahun ke tahun, semakin banyak persentase jalan yang berupa aspal dan dalam kondisi baik serta semakin berkurangnya jalan yang masih berupa tanah atau belum tembus. Perbaikan kondisi jalan tentu akan sangat membantu mengurangi biaya pengangkutan barang-barang konstruksi di wilayah Kabupaten Merauke; (2) meningkatkan jumlah armada transportasi darat dan laut, dimana semakin banyak sarana pengangkut barang konstruksi di suatu wilayah, akan mampu mengurangi harga-harga barang konstruksi yang terbentuk; (3) melakukan penjajakan untuk dapat memperpendek arus distribusi barang dari provinsi asal barang sampai ke wilayah tujuan barang, khususnya Kabupaten Merauke. Hal ini dikarenakan panjangnya arus distribusi barang akan meningkatkan margin pengangkutan dan perdagangan (MPP) yang terbentuk dan pada akhirnya berdampak pada harga barang di tempat tujuan barang yang semakin tinggi; (4) meningkatkan efisiensi sistem operasional pelabuhan, dimana dengan semakin tingginya efisiensi managemen operasional pelabuhan, maka biaya dwelling time (waktu bongkar peti kemas dari kapal hingga keluar pelabuhan) akan semakin rendah dan pada akhirnya akan berdampak pada harga barang yang juga ikut rendah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *