Masih Ada Masyarakat Enggan Divaksin
Merauke, PSP – Capaian tingkat vaksinasi di kabupaten Merauke , Provinsi Papua saat ini sudah cukup tinggi. Meski demikian masih ada warga yang belum mau divaksin.
Dalam beberapa bulan terakhir ,gerakan vaksinasi untuk mencegah penyebaran Pandemi COVID-19 di seluruh Indonesia gencar dilakukan termasuk di Provinsi Papua dan Papua Barat.
Demikian pula di Kabupaten Merauke. Kepala dinas Kesehatan kabupaten Merauke, dr. Nevile Muskita mengatakan bahwa tingkat vaksinasi di kabupaten Merauke saat ini sudah tinggi.
Namun begitu dirinya menungkapkan bahwa masih terdapat masyarakat yang enggan melakukan vaksinasi. Sebagai contoh, dirinya menerangkan bahwa ada beberapa masyarakat daerah-daerah yang berada di pedalaman menolak vaksinasi saat petugas dari Puskesmas mendatangi.
“ Teman-teman dari Puskesmas mereka juga keliling ke Kampung-kampung. Walaupun kita sadar bahwa ada beberapa tempat itu juga masih ada penolakan, tapi upaya edukasi, sosialisasi teman-teman di Puskesmas tetap dilakukan,” katanya saat ditemui di kantornya belum lama ini.
Dirinya juga menjelaskan bahwa penolakan yang dilakukan masyarakat terpengaruhi oleh Hoax-hoax yang beredar di masyarakat.
“ Hoax lah, ada yang bilang nanti kamu mati kalau sudah vaksin dosis kedua lah, kemudian ya terkait dengan berita-berita yang diterima dari medsos yang negatif,” jelasnya.
Namun begitu, pihaknya tetap memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat termasuk juga melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh adat agar masyarakat mau untuk divaksin.
“Ngak otomatis, merubah hal yang seperti ini tidak mudah mengajak seseorang itu, yang penting upaya itu tetap lakukan. Tidak hanya dari kita saja, selalu dalam beberapa kesempatan atau pertemuan lintas sektor, tokoh-tokoh kunci di masing-masing daerah itu juga penting untuk bicara, seperti tokoh adatnya, kalau tokoh adatnya mau divaksin kan pasti masyarakat juga mau di vaksin. Jadi tokoh-tokoh kunci yang ini menurut saya itu juga penting untuk dilibatkan dalam rangka mengajak masyarakat mau vaksin,” pungkasnya.[JON-NAL]