Kelamaan Dilaut, Beberapa ABK Alami Gangguan Jiwa
Merauke, PSP – Polisi perairan beberapa kali telah menemukan Anak Buah Kapal (ABK) yang mengalami gangguan jiwa saat berlayar. Hal itu disampaikan Kepala Satuan Polisi Perairan Polres Merauke, Iptu Okto Samosir.
Semenjak dirinya menjabat 4 bulan lalu, setidaknya ada 2 ABK yang diduga menjadi stres dan harus dipulangkan ke kampung halamannya.
“ Selama saya disini 4 bulan ini sudah ada yang 2 stres, ini sekarang kita mau antar lagi ke daerah sumatera, baru-baru di bulan 9 kami baru antar juga 1 orang di duga stres dia kita bawa ke Bandung,” katanya saat ditemui media ini belum lama ini.
Dirinya menjelaskan, penyebab banyaknya ABK yang mengalami gangguan jiwa saat berlayar salah satunya diakibatkan oleh lamanya kapal berlayar di lautan lepas, sehingga banyak ABK yang jenuh.
“ Artinya bahwa kendala ini yang kita temukan di ABK atau kapal-kapal nelayan kita ini kelamaan dia berlayar, sehingga dengan orang yang tingkat stresnya tinggi dia akan gampang juga gangguan jiwa karena memang kelamaan itu. Lama kelamaan tidak melihat daratan dan juga mereka dipaksa untuk bekerja,” jelasnya.
Bahkan, lanjutnya, Kapal pencari ikan tersebut bisa belayar hampir 1 tahun lamanya atau 7 sampai 8 bulan paling cepat.
“ Kita bisa membayangkan 7 bulan orang tidak melihat sesuatu daratan dengan kondisi seperti itu mereka siang malam mereka bekerja dengan kondisi kesehatan yang tidak begitu mendukung kemudian angin laut yang semacam itu sehingga banyak mereka stres,” tambahnya.
Lebih lanjut, dirinya berharap adanya pemahaman dari perusahaan-perusahaan kapal ikan tersebut untuk memberikan waktunya yang tidak begitu lama sehingga tidak ada kasus-kasus ABK yang kabur dari kapal bahkan hingga ada yang meninggal dunia.
“ Kendala itu yang perlu kita satu paham dengan perusahaan-perusahaan bagaimana jangan terlalu lama,” pungkasnya.[JON-NAL]