Kehadiran Petani Milenial Membantu Petani dalam Pasarkan Hasil

0
Ketua KNTAI Merauke, Slamet Purwadi

Ketua KNTAI Merauke, Slamet Purwadi

Merauke, PSP – Kontak Tani dan Nelayan Andalan Indonesia (KTNAI) Merauke mengapresiasi kehadiran Petani Milenial yang membantu petani di tengah permasalahan penyerapan beras yang tidak kunjung selesai.

Ketua KTNAI Merauke, Slamet Purwadi mengatakan bahwa jika melihat dari filosofi lambang KTNAI terdapat gambar pemuda yang melambangkan Taruna Tani yang mencerminkan Petani Milenial tersebut.

“Jika dilihat dari lambang KTNA itu ada yang melambangkan Taruna Tani, Taruna Tani ini lah yang sekarang muncul sebagai Petani Milenial,” ujar Slamet saat ditemui Papua Selatan Pos di kediamannya, Selasa (7/9).

Dengan adanya Petani Milenial membuktikan bahwa pertanian Merauke sudah mulai menerapkan pertanian yang modern yang salah satunya dilakukan oleh Petani Milenial termasuk pangsa pasar yang tidak lagi hanya mengandalkan Bulog tetapi juga membuka pasar yang lebih luas.

“Dengan adanya Petani Milenial saya sangat senang, karena dia bukan hanya prakteknya saja, kemudian membantu petani, pemikirannya tapi juga pemasarannya,” ucapnya.

Ia juga mengatakan, dengan adanya terobosa-terobosan yang dilakukan Petani Milenial tersebut sangat membantu Petani yang selama ini mengeluh terkait kurang terserapnya hasil panen mereka. Dengan adanya Petani Milenial tersebut diharapkan permasalahan penyerapan hasil panen Petani dapat sedikit demi sedikit teratasi.

“Jadi kami berprinsip bahwa pertanian tanpa pasar itu berdosa, jadi dengan adanya Petani Milenial yang telah melakukan terobosan dalam hal pemasaran itu saya kira sangat membantu petani dalam memasarkan hasil panennya,” jelasnya.

Untuk itu diharapkan Pemerintah menyambut baik hadirnya Petani Milenial yang telah mengubah sistem tradisional yang sebelumnya diterapkan petani menjadi modern dalam mengembangkan pertaniannya.

“ Mudah-mudahan pemerintah juga bisa menyambut kehadiran Petani Milenial ini, karena Petani Milenial ini lah yang akan meneruskan perjuangan para petani dengan pemikiran-pemikiran yang lebih modern,” pungkasnya.

[JON-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *