Rapid Test Massal di Pasar Wamanggu, 19 Orang Reaktif
Merauke, PSP – Dalam rangka penguatan menuju new normal, tim gugus tugas bersama dinas kesehatan Kabupaten Merauke melakukan rapid test massal di Pasar Wamanggu, Selasa (23/6/2020) pagi. Upaya ini dilakukan dalam rangka memastikan masih ada atau tidaknya kasus covid-19 di Merauke setelah sebelumnya pasien positif yang dirawat di RSUD Merauke telah sembuh semua.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Merauke, dr. Nevile Muskita mengatakan bahwa setelah dilaksanakan rapid test ini, nantinya bisa menjadi indicator apakah merauke benar-benar telah bebas dari virus corona. Jika tidak ditemukan kasus lagi, maka menurutnya Merauke telah siap memasuki new normal.
“Hari ini kita dari satgas kabupaten melaksanakan rapid test massal dalam rangka penguatan survelence menuju new normal. Jadi ini untuk memperkuat, karena data kita sekarang untuk pasien covid itu kan kosong, sehingga ini salah satu langkah untuk kita mendapatkan indikator itu. Kalau dari rapit masal ini kita tidak lagi menemukan pasien covid, berarti Merauke sudah siap memasuki new normal,” kata Nevile.
Ia menambahkan, bahwa dipilihnya pasar sebagai tempat rapid test massal, menginggat pasar merupakan tempat paling sering orang berkumpul dan melakukan kontak. “Karena kita tau, ini adalah tempat berkumpulnya banyak orang dan tepat orang melakukan kontak, sehingga resiko covid cepat menyeber. Maka ini kita pilih untuk mendeteksi sedini mungkin,” ujarnya.
Nevile menyebutkan, dalam test masal setidaknya ada 6 titik yang masing-masing tersebar di are pasar Wamanggu dan melibatkan anggota dari seluruh Puskesmas yang ada di Distrik Merauke.
“Kita menyiapkan sekitar 1000 rapid test. Kami lakukan di 6 titik yang terdiri dari 6 tim dari seluruh puskesmas yang ada di kota kita gerakan untuk melakukan rapit masal hari ini. Kemudian sasarannya adalah pedagang dan pengunjung pasar yang datang, serta dilakukan secara gratis,” sebutnya.
Dari hasil rapid test tersebut 19 orang dinyatakan reaktif dan saat ini telah dikarantina di Hotel Asmat.
dr. Nevile R Muskita mengatakan bahwa selanjutnya, 19 orang ini akan kembali ditest swab untuk bisa ditetapkan positif virus corona atau tidak.
“Sekarang lagi dikarantina di Hotel Asmat untuk diswab untuk memastikan lagi apakah betul positif atau tidak,” kata Nevile kepada Papua Selatan Pos melalui sambungan telefon.
Paling tidak, lanjut Nevile, hasil TCM bisa dilihat setelah 2 hari. Selanjutnya, bagi yang positif akan diisolasi, dan yang negatif akan dipulangkan.
“Menunggu hasil pemeriksaan TCMnya paling 2 hari. Kalau ditemukan positif berarti akan diisolasi di Rumah Sakit untuk terapi pengobatan, kalau negatif ya pulang,” terangnya. Menurut Nevile, masyarakat tidak perlu takut dengan adanya tes rapid. Menurutnya, rapid test tidak memiliki akurasi yang baik dalam menunjukan apakah seseorang terpapar virus corona atau tidak. “Ndak bisa dipastikan, kita tunggu saja dulu hasil tes swabnya,” ujarnya. [WEND-NAL]