Tanamkan Kebiasaan Hidup Bersih, SMAN 1 Merauke Berikan Alat Mandi Pada Anak-anak Aibon

0
Guru-guru SMAN 1 Merauke saat memandikan anak-anak aibon sebelum kegaitan belajar (2)

Guru-guru SMAN 1 Merauke saat memandikan anak-anak aibon sebelum kegaitan belajar. Foto: PSP/WEND

Merauke, PSP – Dalam Upaya menanamkan kebiasaan hidup bersih, Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Provinsi Papua melalui SMAN 1 Merauke memberikan alat mandi sekaligus memandikan anak-anak aibon sebelum dilaksakannya kegiatan belajar dalam layanan pendidikan inklusif.

Kepala SMAN 1 Merauke, Sergius Wamsiwor mengatakan bahwa memberikan layanan pendidikan bagi anak-anak aibon bukanlah perkara mudah. Menurutnya guru tidak hanya sekedar memberikan ilmu pengetahuan, tetapi juga dengan penuh kesabaran dan ketulusan mengajarkan pola hidup sehat, kebersihan, berbudi baik dan berahlak mulia.

“Saya sadar benar bahwa ini pekerjaan yang tidak bisa digampangkan, karena dalam prosesnya mengalami yang tidak biasanya dimana guru-guru harus menyiapkan waktu membiasaan pada konsep pendidikan dengan hidup bersih, supaya anak-anak kita mengerti pentingnya hidup bersih seperti apa,” kata Sergius kepada wartawan, samping lapangan Mini Maro, Senin (22/6/2020).

Sergius menambahkan, komitemen yang dibangun untuk mendidik anak-anak termarginalkan harus menyentuh semua aspek kehidupan mereka. Selain persoalan akademik, hal yang juga tidak mudah adalah bagaimana merubah pola hidup mereka agar lebih teratur.  

“Ini memang sudah menjadi komitmen kami, karena kami dalam pendidikan tidak bisa hanya melihat dari akademiknya saja, tapi juga non akademik. Pembiasaan untuk bagaimana dia berinteraksi dengan hal-hal yang selama ini dia abaikan. Bahkan dari anak-anak pencandu lem aibon ini ada yang sama sekali tidak mau kena air, namun kami tetap menghargai dan tidak langsung memaksa. Karena memang menghadapai anak-anak tidak gampang, kita harus belajar bersabar untuk mengikuti kemauan anak-anak,” ujarnya.

Ia berharap, nantinya secara bertahap anak-anak memiliki kesadaran untuk bisa menyiapkan diri dengan badan yang bersih setiap sebelum dilaksanakan proses pembelajaran.

“Diharapkan dengan kegiatan ini kedepannya anak-anak sebelum kesekolah dari rumah sudah menyiapkan diri dengan baik, sehingga tidak membuat guru melakukan ini pada saat kegiatan belajar mengajar,” harapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Pengawas SMA, Raimundus Irwanto sangat mengapresiasi atas kerja dan dedikasi para guru SMAN 1 Merauke yang mampu dengan ihlas dan kasih sayang memberikan pelayanan pendidikan. Dari mulai memandikan, memberikan makan pagi dan mengajak belajar.

“Sangat mengapresiasi betul dengan sekolah inklusif ini. Karena memang guru-guru harus mempunyai hati yang ikhlas dalam mendidik. Saya melihat guru-guru kasih mandi anak-anak, karena memang sentuhan-sentuhan kasih seperti ini jarang sekali dilakukan dan masih cukup banyak yang membutuhkan,” ujarnya.

Ia meminta, agar layanan pendidikan ini bisa berkelanjutan, perlu adanya komunikasi antara guru dan orangtua. Agar nantinya anak-anak bisa sampai masuk dalam pendidikan formal di SMAN 1 Merauke. “Sebaiknya nanti setelah sentuhan diberikan kepada anak-anak, paling tidak nantinya ada pendekatan kepada orang tuanya. Sehingga jika nantinya anak-anak sudah siap, mereka bisa dibawa kesekolah yang lebih layak seperti ke SMAN 1, tidak seperti ini,” pungkasnya. [WEND-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *