Kampung Kuprik Laksanakan Pembagian BLT Tahap Pertama

Penyerahan BLT kampung Kuprik. Foto: PSP/WEND
Merauke, PSP – Kampung Kuprik, Distrik Malid laksanakan pembagian bantuan langsung tunai (BLT) di balai kampung, Jumat (5/6/2020). Kepala kampung Kuprik, Iriyanto Ramlan mengatakan, sesuai peraturan yang ada, BLT disalurkan secara serentak sebanyak 6 kali. Pada tahap pertama sampai ke 3, masyarakat akan menerima 600 ribu, dan pada tahap ke 4 sampai 6, masing-masing akan menerima 300 ribu.
“Hari ini pembagian BLT dari dana desa untuk sekitar 145 KK penerima BLT. Untuk tahap pertama ini 600 setiap penerima, nantinya akan dilakukan secara bertahap sebanyak 3 kali, yang totalnya 1,8 juta. Kemudian untuk 3 bulan selanjutnya, setiap bulannya akan menerima 300 ribu. Jadi nanti kita buat APBK perubahan untuk penanganan covid di 3 bulan selanjutnya. Jadi kalau dihitung, nantinya penerima akan menerima 6 bulan, ditiga bulan terakhir sebesar 300 ribu setiap bulannya,” ujar Iriyanto kepada Papua Selatan Pos, Jumat (5/6/2020).
Iriyanto mengatakan, dalam pelaksanaan penyaluran bantuan ini tidak ada kendala yang berarti. Namun, menurutnya panitian harus melakukan beberapa perubahan data penerima menyusul kebijakan pemerintah tentang program bantuan sisial tunai (BST) dimana tidak boleh ada penerima ganda. .
“Kendalanya, sesuai edaran dari kementerian, sebelumnya kita sudah buat relawan covid-19, jadi tim relawan ini yang mendata penerima BLT. Setelah itu kami lakukan beberapa penetapan-penetapan baru sesuai dengan petunjuk baru yang sudah kita dapat dari kementerian,” pungkasnya.
Ia berharap, dengan adanya bantuan ini sedikit banyak bisa membantu masyarakat yang terdamak covid-19. Ia meminta, dengan adanya bantuan dari pemerintah, masyarakat bisa mengurangi aktifitas diluar rumah dalam rangka menekan laju penularan covid-19.
“Dengan adanya bantuan dalam penanganan covid-19 ini, mudah-mudahan mereka bisa digunakan untuk biaya hidup agar masyarakat bisa lebih banyak menetap dirumah. Namanya bantuan kan sekedarnya untuk mencukupi kekurangan-kekurangan dari kebutuhan masyarakat,” ujarnya. [WEND-NAL]