Prakiraan BMKG Tidak Meleset, Tapi Ada Masa Transisi Cuaca

0

Yunita, STr

Merauke, PSP – Angin monsum timuran sudah mulai aktif, hal ini merupakan pertanda musim kemarau diwilayah Kabupaten Merauke akan segera tiba.

Begitupun angin monsum dari wilayah Australia sudah mulai menguat yang mengartikan kelembaban udara diwilayah ini mulai menurun.

Demikian disampaikan Salah satu Petugas Prakiraan Cuaca BMKG Merauke, Yunita saat dihubungi memlalui  telephone selulernya, Kamis (28/5.)

Menurut Yunita, prakiraan cuaca kemarau pada bulan april lalu yang menyebutkan pada dasarian pertama sampai ketiga bulan Mei akan memasuki musim panas tidak serta merta dikatakan meleset. Dimana,rata – rata suhu untuk di Kabupaten Merauke 25 sampai 30 derajat celcius.

“Kita harus mempertimbangkan rentang waktunya sendiri, karena dari BMKG mengeluarkan informasi prakiraan musim diwilaya Kabupaten Merauke antara rentang dasarian kesatu bulan Mei sampai dasarian ketiga bahwa itu adalah awal musim kemarau untuk wilayah Merauke. Tentunya untuk awal musim kemarau itu tidak serta merta langsung berubah drastis dari hujan ke kemarau. Pastinya ada masa transisi, karena belakangan ini curah hujan yang turun sudah mulai sedikit yang dominannya adalah cerah berawan,” ujar Yunita.

Memang belakangan ini masih terdapat curah hujan, lanjut Yunita, karena adanya gangguan wilayah regional di wilayah Papua Selatan. Gangguan yang mengakibatkan kondisi diwilayah Indonesia pada umumnya masih terdapat curah hujan yang cukup tinggii.

“Melihat dari kondisi sinoptik atau kondisi pada umumnya wilayah Kabupaten Merauke dilihat dari arah angin dominannya sudah dari arah timur yang artinya sudah memberikan tanda atau ciri musim kemarau akan tiba. Dari analisis kami curah hujan kedepannya semakin sedikit. Dan diprediksi 7 hari kedepan juga masih berawan,” pungkas Yunita. [ERS-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *