Insan Perhotelan Beri Langkah Startegi Jika Corona Berakhir

0

Pipin Wahyudin

Merauke, PSP – Industri Pariwisata khususnya bidang perhotelan diketahui sangat mendapat dampak cukup besar akibat sejak masuknya Virus Corona. Bidang perhotelan di Kabupaten Merauke misalnya, sesuai data yang ada di Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) Cabang Merauke, kurang lebih ada 15 hotel tutup sementara dan sekitar 530 karyawan yang di bawah PHRI BPC Merauke yang terdiri dari karyawan hotel,restauran,THM dirumahkan bahkan ada yang terkena PHK.

Menurut General Manager Hotel Coreiin and Café, Pipin Wahyudin yang juga sekaligus merangkap sebagai Wakil Ketua PHRI BPC Merauke, melihat adanya imbas menghantam setiap sisi ekonomi masyarakat, ada beberap hal langkah yang sedianya dapat dilakukan apabila pendemi hentas dari kehidupan masyarakat.

Dikatakan Pipin, memperkenalkan dan menghimbau ke masyarakt program staycation atau berlibur didalam kota menjadi pilihan. Sebab banyak pihak memprediksi akan ada lonjakan masyarakat yang melakukan liburan setelah pandemi ini berakhir.

“Karena banyak orang jenuh dengan hal yang dialami selama pandemi. Meskipun seandainya pandemi ini sudah dinyatakan berakhir, namun tentunya kita semua akan ada kekhawatiran, ragu dan rasa traumatik. Sehingga perlu kita tetap menganjurkan masayarakat khusunya yang ada di Merauke tidak melakukan liburan keluar merauke, selain bisa menghemat biaya juga bisa membantu pemerintah daerah,” ujar Pipin Wahyudin dari balik telefon genggamnya, Kamis (28/5).

Bahkan, kata Pipin, hal itu mampu membantu masayarakat Merauke sendiri. Yang mengelola atau memiliki hak ulayat ditempat destinasi wisata. Dengan otomatis UMKM yang ada di Merauke secara tidak langsung juga turut terbantu roda perekonomiannya.

Tak hanya itu, lanjut Pipin, menargetkan esscapist atau masayarakat yang jenuh terhadap rutinitas yang ada selama pandemi dengan menawarkan berbagai fasilitas hotel yang tentunya akan memberikan suasana yang bisa memberikan hiburan bagi keluarga.

“Melakukan kerjasama lokal business to business juga dapat menjadi pilihan. Dalam hal ini semua bidang yang berada dalam ruang lingkup pariwisata perlu bekerja sama seperti contoh bekerja sama dengan pengemudi renta maupun bandara pemandu wisata, pengelola tempat wisata, agen perjalanan, restaurant..THM, UMKM handycraft, penyelenggara seni dan budaya,” kata Pipin menjelaskan.

Menurutnya dengan menggalakan staycation tentunya dapat meningkatkan kualitas pariwisata di Merauke untuk lebih di kenal dimasyarakat luar.

“Meningkatkan nilai tambah product sepertinya juga harus dilakukan, kita tidak bisa lagi terpaku terhadap produk strategi lama tapi mesti out of the box karena sudahbs dipastikan Covid-19 sudah akan merubah pola kehidupan kita semua,” katanya.

Nah, deengan ada nya tatanan hidup baru (New normal) lanjut Pipin, semua kalangan harus bisa beradaptasi dan bertahan.

“Perusahaan mesti berinovasi terhadap produknya, meningkatkan nilai tambah karena tentunya persaingan bisnis akan semakin sengit. Menjaga hubungan baik dan silaturahmi pada klien loyal terhadap perusahaan kita selama mungkin dengan memberi Gift Voucer,” ulas Pipin.

Selain itu, kata Pipin, layanan antar jemput dan layanan antar makanan juga harus menjadi inovasi dunia pariwisata. “Setelah pandemi ini, masayarakat diperkirakan akan terbiasa melakukan aktifitas atau rutinitas yang dianggap lebih efisien dan aman, kita akan sudah terbiasa memesan makanan via online tanpa harus repot pergi ke tempat tujuan untuk makan,” pungkas Pipin. [ERS-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *