Tim Covid-19 KAMe Serahkan Bantuan Bahan Makanan kepada Umat Katolik
Merauke, PSP – Tim Penanggulangan Covid-19 Keuskupan Agung Merauke (KAMe) menyerahkan bantuan 240 paket bahan makanan kepada umat Katolik di Paroki Santa Maria Fathima, tepatnya di Stasi Kerahiman Ilahi Mangga Dua, Sabtu (9/5). Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Ketua Tim Penanggulangan Covid-19, Pastor Aloysius Batmiyanik, MSC kepada Pastor Paroki Santa Maria Kepala Lima, Pastor Jhems Kumolontang MSC disaksikan oleh Vikaris Jenderal KAMe, Pastor Hengky Kariwop, MSC dan Sekretaris Jenderal KAMe, Pastor Johannes Kandam, Pr.
Penyerahan bantuan bahan makanan ini merupakan kunjungan sosial yang ke-5. Penyerahan bantuan pertama kali dilaksanakan di Paroki Kristus Raja Mopah Lama. Penyerahan selanjutnya dilaksanakan Paroki Santa Theresia Buti, Paroki Salib Suci Gudang Arang, Paroki St. Fransiskus Xaverius Katedral dan di Paroki Sta. Maria Fatima Kelapa Lima. Penyerahan bantuan ini masih akan berlanjut untuk beberapa paroki lagi.
Penanggungjawab Bantuan Sosial Tim Penanggulangan Covid-19 KAMe, Pastor Anselmus Amo, MSC mengatakan sampai dengan hari ini, sudah ada sekitar 843 paket bantuan bahan makanan yang disalurkan kepada umat sesuai dengan sumbangan yang telah dikumpulkan oleh Tim Penanggulangan Covid-19. Paket bahan makanan ini terdiri dari beras, supermi, sarden, minyak goreng dan gula.
“Untuk Covid-19 ini yang paling terdampak adalah umat di kota dan pinggiran kota ini karena lebih banyak orang yang berada di rumah dan kemudian perputaran uang juga terbatas. Jadi kita galang bantuan dari para donatur dan dari mana saja. Selain itu kami juga dapat bantuan dari Caritas Indonesia. Ini memang masih terbatas dan kita masih akan menggalang bantuan lagi untuk beberapa paroki,” kata Pastor Amo saat ditemui Papua Selatan Pos di Biara MSC, Sabtu (9/5).
Dia mengakui bantuan yang diberikan ini menjadi tanda kehadiran Gereja untuk membawa solitaritas umat Katolik agar saling membantu satu sama lain. Seluruh umat yang menerima bantuan ini adalah keluarga yang lemah, miskin dan difable yang benar-benar terkena dampak Covid-19.
“Memang masih sangat terbatas. Kalau seandainya kita dapat bantuan masker, kita juga akan bagikan. Kita juga berikan brusur yang berisi tentang cara perlindungan diri untuk mencegah penyebaran Covid-19. Apa yang Gereja lakukan ini adalah sebagai panggilan untuk ikut merasakan situasi yang ada di sekitar tapi juga ikut menyalurkan rasa solidaritas dari umat,” kata Pastor Amo. [JAK-NAL]