Generasi Muda Katolik Perlu Didorong Untuk Panggilan Hidup Selibat

0
gereja-katedral-merauke-edit

Gereja katedral merauke

Merauke, PSP – Minimnya tenaga imam ataupun biarawan dan biarawati tentu masih menjadi perhatian bagi Gereja Katolik di wilayah Keuskupan Agung Merauke. Kurangnya generasi muda yang terpanggil untuk menjalani hidup selibat juga menjadi salah satu faktor. Hal ini tentu menjadi tanggungjawab bersama seluruh umat Katolik untuk menumbuhkan panggilan tersebut. 

Pastor Fransiskus Luan, Pr, Rektor Seminari Menengah Pastor Bonus Keuskupan Agung Merauke menilai bahwa saat ini generasi muda Katolik perlu didorong untuk menanggapi panggilan hidup selibat. Panggilan itu perlu ditumbuhkan dan perlu ada dukungan dan motivasi kepada generasi muda yang telah memilih untuk menanggapi panggilan hidup tersebut.     

Di samping itu, orangtua perlu terus memberikan motivasi bagi anak-anak mereka ketika telah memilih untuk menjalani pendidikan di seminari, sehingga dapat memperteguh panggilannya.

“Bagi saya untuk ajakan sudah banyak umat yang buat. Kemudian pernyataan dari anak-anak sendiri juga sudah, tapi yang belum terjadi adalah kita menjaga apa yang dikatakan oleh anak-anak. Karena anak di usia belasan tahun biasanya pilihannya itu selalu berubah-ubah dan belum pasti. Berbeda dengan orang yang sudah dewasa,” kata Pastor Fransiskus. 

Dia juga mengajak generasi muda Katolik di Keuskupan Agung Merauke untuk berani menanggapi panggilan Tuhan, baik menjadi imam biarawan maupun biarawati. “Jadi harapan kami semoga anak-anak muda mau untuki membakthikan diri untuk menjadi imam, biarawan dan biarawati. Jangan merasa tidak layak, tapi Tuhan yang melayakan kita,” ajak Pastor Fransiskus. [JAK-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *