Imbas Covid-19, Peternak Ayam Broiler Kesulitan Bibit Ayam
Merauke, PSP – Peternak ayam broiler mengeluhkan tidak bisa mendapatkan bibit ayam atau DOC. Kondisi ini terjadi sejak adanya pemberlakukan penutupan bandar udara. Sehingga, saat ini peternak tidak bisa melakukan produksi atau pemeliharaan ayam.
Salah seorang peternak ayam broiler asal Kurik, Gangsar Cahyono menuturkan bahwa sejak bandara ditutup, ia tidak lagi bisa memproduksi ayam brioler
“Dengan situasi seperti saat ini sangat terdampak sekali, karena tidak dapat produksi ayam potong lagi. menginggat akses bandara ditutup, sehingga akses untuk mendapatkan DOC atau bibit ayam tidak bisa lagi,” ujar Gangsar kepada Papua Selatan Pos, Minggu (3/4).
Gangsar menambahan, dihari normal, setiap bulannya ia bisa memesan 3 sampai 4 kali dan setiap kali pesan, ia bisa mendapat 1000 ekor bibit ayam. Namun, sejak bandara ditutup per 26 Maret, ia hanya bisa melakukan satu kali pemesanan dengan jumlah hanya 300 ekor bibit ayam.
“Sepuluh hari sebelum puasa pernah mendapat, namun jumlahnya hanya 300 ekor. Biasanya sekali pesan 1000 ekor dan satu bulan bisa 3 sampai 4 kali pesan,” terangnya. Menurut Gangsar, saat ini seluruh kandangnya yang total berkapasitas sampai 4000 ekor dalam kondisi kosong. “Biasanya 3000 sampai 4000, tapi untuk saat ini kosong, karena pesan bibit atau DOC Sampai sekarang belum ada,” ujarnya. [WEND-NAL]