Tidak Hanya Salurkan Bantuan Masker, MedcoPapua Grup Berdayakan Warga Lokal Produksi Masker

0
WhatsApp Image 2020-04-28 at 20.53.06

Penyerahan masker oleh MedcoPapua kepada salah satu Puskesmas di Merauke.

Merauke, PSP – Mendukung upaya pemerintah mencegah dan menanggulangi penyebaran pandemi Virus Corona, MedcoPapua Group menyalurkan bantuan berupa ribuan masker nonmedis bagi warga di beberapa Distrik di Merauke.

Dalam kegiatan ini, Medco melibatkan sejumlah penjahit lokal untuk menjahit masker-masker kain sesuai standar kesehatan, yang dibuat oleh lima kelompok usaha kecil mitra IBT Musamus yang berjumlah 3 UKM dan 2 UKM dibawah binaan Yasanto.

15 penjahit dari lima UKM tersebut, telah didistribusikan ke warga di Wapeko dan Baad.

Dalam waktu dekat, secara bertahap masker – masker nonmedis itu akan dibagikan kepada warga lingkungan perusahaan dan sekolah-sekolah di Kota Merauke, Zanegi, Buepe, Kumbe, Salor, Ivimahad, Sota, dan Jagebob.

Kepala Badan Pengembangan Sosial Ekonomi Yayasan Santo Antonius Jago Bukid, mengatakan pelibatan penjahit lokal dalam pengadaan masker ini sangat membantu. Secara langsung, ibu-ibu dan bapak penjahit mendapatkan pekerjaan. “Manfaat dari proses ini juga mengajarkan para penjahit dan keluarganya tentang kesadaran untuk menggunakan masker,” ujar Jago Bukid dal keterangan tertulisnya yang diterima Papua Selatan Pos, Selasa (28/4).

Sebelumnya, MedcoPapua Peduli menyalurkan donasi alat pelindung diri (APD) serta pengukur suhu tubuh bagi dokter, perawat, dan tenaga nonmedis di Klinik Medco di Wapeko. Bantuan serupa juga telah disalurkan ke sejumlah rumah sakit, Puskesmas, dan klinik-klinik kesehatan di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan.

Direktur Utama Medco Papua Group, Budi Basuki, mengatakan pandemi Corona tidak hanya membawa dampak pada sektor kesehatan, namun juga perekonomian, terutama bagi pekerja informal.

Ia berharap pelibatan kelompok usaha kecil penjahit lokal bisa ikut membantu memberdayakan masyarakat. “Pola pelibatan komunitas, apakah penjahit, petani, nelayan, hingga pesantren, bisa kita dorong sebagai model pemberdayaan masyarakat di tengah krisis seperti sekarang ini. Kelompok-kelompok usaha besar dan pemerintah patut mencoba model pemberdayaan tersebut,” kata Budi Basuki. [ERS-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *