Minggu Paskah Ketiga, Umat Katolik Diajak Kenali Yesus dalam Perayaan Misa

0
Pastor Anselmus Amo, MSC

Pastor Anselmus Amo, MSC

Merauke, PSP-Pastor Anselmus Amo, MSC dalam Perayaan Misa Minggu Paskah Ketiga, mengajak umat Katolik untuk mengenali Yesus dalam setiap Perayaan Misa. Hal tersebut disampaikan dalam homilinya pada Misa Minggu Paskah Ketiga di Gereja Santo Yoseph Bambu Pemali Merauke yang disiarkan secara online, Minggu (26/4).  

“Proses mengenal Yesus terus menerus kita ikuti bahkan setiap kita merayakan Ekaristi di sana kita mengenal Yesus yang hadir bersama-sama dengan kita. Ketika kita merayakan Misa hari ini, kita sedang dalam perjalanan yang sama untuk mengenal Yesus,” kata Pastor Amo. 

Dia mengatakan di dalam Liturgi Sabda pada Perayaan Misa adalah bagian untuk mendengarkan pembacaan tulisan suci dan homili yang menjelaskannya. Liturgi sabda menjadi waktu untuk membuka diri kepada Tuhan. Kata-kata dari kitab suci yang dibacakan itu akan membuka hati untuk mengenali Allah melalui perkataan-Nya.

 “Seorang imam yang membaca kitab suci dan juga menjelaskan arti dari kitab suci itu, mengambil bagian dalam Yesus sendiri yang membakar hati para murid dalam perjalanan ke Emaus serta hati kita yang mendengarkannya. Bahkan ketika pembacaan atau homili rasanya tidak berkenan, tetapi hatri kita tetap terbuka untuk Allah itu,” kata Pastor Amo.

Kemudian dalam Liturgi Ekaristi, seorang imam sebagai selebran utama menguduskan Roti dan Anggur. Di situ Yesus sendiri yang sebenarnya melakukannya dengan menggunakan tangan dan suara imam. Liturgi Ekaristi menjadi bagian untuk mengenali kehadiran Yesus.

 “Jika kita telah membuka hati kita kepada Yesus selama bagian pertama misa dan jika kita masih memperhatikan dan melihat lebih dari sepotong roti dan juga piala yang berisi anggur. Maka kita melihat Yesus yang hadir. Kita mengenali-Nya dengan hati dan kepala kita. Tanpa ketaruan kita tahu bahwa Yesus yang telah bangkit benar-benar hadir dalam Ekaristi dan setiap Ekaristi kita mengenali Yesus itu.”

Tak hanya dalam Ekaristi, tetapi dalam perjamuan bersama di dalam keluarga di situ pun Yesus hadir. Kebiasan untuk makan bersama menjadi hal yang baik di dalam keluarga Katolik untuk menghadirkan Yesus dan mengenal-Nya. “Makan bersama ini menjadi kesempatan untuk merasakan kehadiran Tuhan di dalam diri setiap anggota keluarga, bukan saja pada saat kita berdoa.”

“Semoga perjamuan juga senantiasa membuka mata kita dalam kasih persaudaraan, dalam solitaritas kita dengan yang lain, yang bersumber dari Ekaristi itu kita bawa dalam kehidupan bersama, menolong orang lain dari kekurangan dan keterbatasan dan membangun solidaritas sebagai murid yang mengalami peristiwa kebangkita Tuhan di tengah – tengah keluarga kita masing-masing dan terutama dalam Ekaristi Kudus,” kata Pastor Amo. [JAK-RH]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *