‘Social Distancing’ Tidak Berlaku bagi Pembeli dan Bandar Judi Togel

0
Warga yang berkerumun membeli togel di salah satu penyedia togel di Kuda Mati

Warga yang berkerumun membeli togel di salah satu penyedia togel di Kuda Mati

Merauke, PSP-Sejak ditetapkan Kabupaten Merauke dengan status Kejadian Luar Biasa (KLB) wabah Virus Corona, pemerintah pusat maupun daerah mengeluarkan kebijakan untuk memutus mata rantai penyebaran Virus Corona dengan menerapkan sistem Social Distancing atau Physical Distancing, yakni menjaga jarak antar warga yang satu dengan yang lainnya.

Rupanya kebijakan Social Distancing ini, tak mempan bagi dunia perjudian. Lihat saja, di Merauke masih ada saja praktek perjudian yang melibatkan kerumunan warga tanpa menghiraukan imbauan dan kebijakan pemerintah untuk menjaga jarak. Ironis memang! Padahal, sekolah diliburkan, kantor pemerintah dan swasta karyawannya dirumahkan, tempat wisata, tempat hiburan malam, kios miras, usaha warung dan sejenisnya, jam operasinya dibatasi. Semuanya tak lain, hanya untuk menghindari kerumunan warga, mencegah dan memutus mata rantai penularan Covid-19. 

Sudah seharusnya semua pihak mengindahkan intruksi pemerintah di tengah wabah Virus Corona yang secara cepat bisa menyebar saat ini. Baik itu di kalangan aparatur, pengusaha maupun warga sipil, agar bisa secepatnya memutus mata rantai penyebaran virus ini.

Namun, tidak berlaku bagi bandar dan pemasang judi togel atau perjudian sejenisnya. Peraturan bolehlah peraturan, kebijakan bolehlah kebijakan dan imbauan hanyalah sebuah imbauan yang tanpa makna dan implementasinya di lapangan. Semuanya hanya angin lalu. Rupanya penggiat praktek perjudian ini, mungkin kebal terhadap virus corona.

Pantau wartawan media ini di beberapa titik, Minggu (12/4), seperti di Jalan Kuda Mati, tepat di pinggir jalan, warga tampak berkerumun di salah satu rumah untuk membeli kupon putih yang menawarkan angka peruntungan. Kupon itu yang dikenal dengan totor gelap alias togel.

Tak pandang jenis kelamin dan usia, laki-laki-perempuan, tua-muda bahkan anak-anak pun tertarik dengan judi jenis ini. Mereka mencoba mencari peruntungan dengan membeli togel di tengah wabah Covid-19 yang kian mengganas, meskipun harus mengantri. Tanpa menggunakan alat pelindung, seperti masker dan sejenisnya. Mereka rela berhimpit-himpitan di rumah si penjual togel.

Tak hanya itu, terpantau juga di salah satu rumah di Jalan Arafura, Senin (13/4), warga tampak mengantri dengan menengadah ke pintu rumah si penjual togel. Sebab, di samping pintu rumah penjual, tertempel angka keluaran tebak angka yang bisa menghasilkan uang itu. Salah satu warga ketika diminta keterangan oleh media ini, mengapa masih berkerumun di tengah wabah Covid-19 saat ini? Dengan sedikit tersenyum dia mengaku hanya untuk menghibur diri dan mencari peruntungan. Sebab ada harapan dalam angka itu, meski harapan itu tak pasti.  “Hanya untuk hiburan saja, mana tau dapat,” jawab singkat seorang warga yang tak mau disebutkan namanya, itu. [ERS-RH]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *