Safanpo Sebut Telah Terima Laporan Pembakaran Mahkota Cendrawasih Diproses Hukum

0
Gubernur Safanpo saat menyambut pengunjuk rasa terkait miras dan pembakaran mahkota Cendrawasih.

Gubernur Safanpo saat menyambut pengunjuk rasa terkait miras dan pembakaran mahkota Cendrawasih.

Merauke, PSP – Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo, mengungkapkan bahwa dirinya telah menerima laporan dari Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Selatan dan Kepala Kantor Taman Nasional Wasur terkait peristiwa pembakaran mahkota burung Cendrawasih yang terjadi beberapa waktu lalu di Jayapura.

Menurut Safanpo, dari laporan yang diterimanya, pelaku pembakaran mahkota Cendrawasih tersebut kini tengah diproses secara hukum.

“Kepala BBKSDA dan Kepala Kantor Taman Nasional Wasur sudah menyampaikan permohonan maaf, sekaligus melaporkan bahwa para pelaku saat ini sedang diproses hukum oleh pimpinan mereka,” ujar Safanpo saat menerima Aliansi Mahasiswa dan masyarakat yang berunjuk rasa di Kantor Gubernur Papua Selatan, Senin (3/11).

Aksi unjuk rasa tersebut menuntut pemerintah untuk merespons secara serius berbagai dinamika yang terjadi di Tanah Papua, termasuk kasus pembakaran mahkota Cendrawasih dan meningkatnya aksi kriminalitas di wilayah Papua Selatan atau Bumi Anim-Ha.

Gubernur Safanpo menjelaskan, pihaknya telah mengundang BBKSDA Provinsi Papua Selatan dan Papua, serta Kepala Kantor Taman Nasional Wasur untuk mengklarifikasi peristiwa tersebut.

“Mereka sudah hadir di sini. Kami sampaikan kepada mereka tiga hal yang selalu diajarkan orangtua kepada kami, anak-anak Papua,” kata Safanpo.

Ia kemudian menjelaskan makna dari tiga nasihat tersebut. Pertama, kehilangan harta benda dan materi tidak berarti kehilangan apa-apa, karena hal itu bisa digantikan. Kedua, kehilangan nyawa berarti kehilangan separuh dari diri. Namun, yang ketiga dan paling penting kehilangan harga diri sama dengan kehilangan segalanya.

“Menurut orangtua, harga diri jauh lebih penting daripada nyawa. Mereka rela mempertaruhkan nyawanya demi mempertahankan harga dirinya,” tegas Safanpo.

Karena itu, lanjutnya, tindakan pembakaran mahkota burung Cendrawasih merupakan perbuatan yang menodai harga diri orang Papua. “Kami menyampaikan keprihatinan yang mendalam dan mengecam keras perbuatan tersebut, karena hal itu telah menodai marwah, harkat, dan martabat orang asli Papua,” pungkas Gubernur Safanpo. [ERS-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *